Pagi ini semua orang tengah sibuk berada di rumah mempelai wanita yaitu Lettu inf. Nawang sari, duo sahabat Nawang yaitu Eka dan Eddis telah hadir. Ijin yang didapatkan oleh Eddis sore hari sehingga membuatnya berangkat dari asrama menuju rumah Nawang malam itu juga karena besok pagi pukul 09.00 akan di adakan ijab qobul serta resepsi dalam hari yang sama.
"Dis bangun woy gue dah dandan dari jam 4 pagi lo masiiih molor aja." Nawang membangunkan sahabat nya yang sudah tersiar kabar tentang pertunangannya dengan anak orang no satu di Indonesia ini. Sehingga setibanya Edis di rumah Nawang, Nawang meminta Edis tidur bersamanya seperti masa taruna dulu.
"Bawel deh Wang kan aku baru tdr sepanjang jalan ga bisa tidur kejar2an sama waktu, pesawat jam 10 ke semarang trus jam 11 jalan dari smarang sampe sini jam 2 trus dari jam 2 kamu tatar aku suh buat cerita trus kapan aku tidur coba." Nawang mengingat apa yang terjadi semalam membuatnya tersenyum Eddis baru bisa tertidur pukul 4.30 dan kini Pukul 06.00.
"Suh lo kan jadi bride's maid gue karena Eka kan ga mungkin ngiringin gue karena lagi hamil. Masa lo tega tidur mulu, gue pengen lo juga dandan yang cantik kayak dulu waktu makrab dulu."
"Dulu gue dandan untuk yang gue cinta, trus sekarang gue dandan buat siapa suh?"
"Suh aku punya surprise buat kamu mandi sana dandan dan itu baju mu yang samaan sam Eka."
"Eka ga kesini suh."
"Ntar paling sama misuanya, kan Rangga lagi overprotectif."
"Oooh ok aku mandi ya suuh." Nawang menjawab dengan jempol dengan tetap dimake up supaya semakin prefect.
Setelah mandi Edis mengenakan pakaian kebayanya ukuran yang sempurna padahal ia hanya mengirimkan sampel ukuran pakaiannya ternyata tidak meleset walau tanpa fitting.
"Suh kok rasanya anehh ya." Edis menemui Nawang yang sudah tampil dengan kebaya putih nan anggun dengan hijab yang membuat Nawang semakin cantik dan masyaallah pokoknya.
"Ini temen ku ya mba beneran ini temen ku." Tanya Eddis pada Rani MUA yang menangani Nawang. Rani hanya bisa senyum-senyum melihat dua sahabat yang saling mengejek.
"Lo pikir gue huka huka, baru sadar suh gue cantik perasaan dari dulu deh." Nawang jumawa dengan kecantikannya.
"Yakin bang Wisnu bakalan nyesel nikah sama lo, cantik iya tapi akhlaknya ancur hahahahah." Eddis berhasil menjatuhkan mood Nawang.
"Lo ya selalu gitu dari di dikcatar, ga pernah seneng kalo liat gue bahagia." Rajuk Nawang pada Eddis.
"Ga gitu ndo maaf deh kalo gue keterlaluan. Sebenernya gue cuma ketakutan aja ndo. Eka dah nikah sibuk mak kerjaan dan keluarganya, sekarang lo ndo nikah dan setelah ini gue ga akan bebas curhat lagi sama lo ndo." Curahan perasaan Eddis dan bahkan runtuh sudah pertahanan dirinya untuk tak menangis di pernikahan sahabatnya ini.
"Ndo jangan nangis, lo ga akan kehilangan gue. Kan gue dah bilang kita akan tetep ada buat lo walaupun kita dah nikah. Justru akan makin banyak yang sayangin lo, kayak bang Wisnu dan bang Rangga kan selalu lindungin lo jadi jangan nangis ya."
"Siapa bilang kita ngilang buat lo ndo, lo bahkan lebih diperhatiin dari pada kita yang istri2nya ndok jadi loo ga boleh sedih lagi ya." Ujar Eka yang tiba-tiba muncul di kamar sang pengantin trio laddy ini pun saling berpelukan dan membuat mereka saling haru dan Eddis yang paling tegar bisa menangis sesenggukan.
"Udah tuh jangan nangis Nawang make upnya ancur tuh gara2 lo ndok."
"Maaf ya mba Rani?" Edis meminta maaf sambil menghapus air mata nya.
"Gapapa mba untuk waterproof jadi cuma butuh touch up aja nanti."
"Ok kalo gitu mba Rani aku minta tolong tangan ajaib mba ini buat make up in adek ku yang nyebelin ini ya." Pinta Nawang pada sang MUA.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA LEMBAH TIDAR ❤️
RomanceSeorang Edelweis Mahendra Wijaya gadis tomboy yang cerdas dan slengaean yang mencoba peruntungan menjadi seorang Taruni Akmil dan bertemu dengan senior tingkat dua yang membuatnya kagum untuk pertama kalinya pada seorang laki-laki. Pria beruntung da...