MISI NEGARA MEMANGGIL 1🇮🇩🇮🇩🇮🇩

393 37 0
                                    

Setelah perdebatan panjang siang tadi kini Kusya telah menanti ditempat mereka membuat janji bertemu disebelah selatan istana negara yang mengarah kepada sebuah gedung tua yang cukup terawat namun terlalu horor untuk ditempati. Rumah megah dengan arsitektur portugis kuno membuat kesan horor makin kentara. Tak dapat dibohongi bahwa diluar pagar sangat banyak ilalang yang menutupi rumah itu, namun dikarenakan cagar budaya sehingga bangunan itu tetap dijaga keutuhannya sebagai saksi sejarah perjuangan bangsa.

"Suh ini kita dah sampe depan dan ilalang semua mau gimana?" Tanya Wisnu pada Rangga si penganten baru.

"Balik yuk, eh telpon Kusya dulu aja deh. Takutnya dia dah nunggu disini juga."

"Ok lo yang telpon suh." Jawab Wisnu menyuruh Rangga menelponnya.

'Assalamualaikum suh, lo dimana?'

'Waalaikumsalam suh, aku oooh kalian dah didepan ya, suh ikutin perintah ku ya.'

'Siap suh.'

'Suh 3 detik lagi akan kebuka pagar secara otomatis, kalian bawa mobil kalian masuk.'

'Eh iya suh sudah trus bagaimana kami sudah didalam.'

'Ok kamu ikuti marka jalan yang menyala sekitar 2 menit kamu akan masuk ke parkiran utama di besmen. Setelah itu anggota ku akan menjemput kalian.'

'Ok aku liat markanya ok berjalan dulu nanti ku kabari lagi.'

Perjalanan itu membuat Rangga dan Wisnu sangat terkesan, setelah memasuki rumah angker itu ternyata banyak kecanggihan teknologi yang digunakan untuk melindungi rumah ini, sepanjang perjalanan itu membuat mereka takjub dan kagum dengan apa yang mereka hadapi bukan lah main-main. Bahkan besmen dari parkiran itu telah berjajar banyak kendaraan militer tercanggih, bahkan pesawat dan helikopter apache. Mobil taktis tidak kalah banyak. Memasuki rumah ini serasa memasuki bataliyon kavaleri yang begitu lengkap dengan kendaraan taktis dan kendaraan tempur.

"Ini sebenernya markas apa ya suh?"

"Entah aku aja baru masuk wis kamu tanyain mana paham." Jawab Rangga dengan terbengong melihat sekitar mereka, setelah mereka turun mereka di hampiri oleh seorang sertu Yudi.

"Selamat datang komandan dimarkas kami, perkenalkan saya sertu Yudi anggota dari kapten Rama. Ijin saya yang akan menghantarkan komandan menuju ruangan kapten Rama."

"Baik." Jawab Rangga sambil mengikuti Yudi menuju ruangan Kusya. Kusya yang berada di dalam sedang mengecek beberapa laporan sadar ada seseorang yang mengawasinya.

"Nakula ada yang kamu mau laporkan." Tanya Kusya pada Yudi dengan a.s name Nakula.

"Ijin bang Arjuna, tamunya sudah hadir apa boleh saya antar masuk."

"Oooh mereka sudah sampai terimakasih suruh mereka masuk dan tolong siapkan makan dan minuman untuk tamu kita dan untuk Brahma."

"Siap laksanakan bang Arjuna."

"Mari komandan silahkan masuk sudah ditunggu."

"Terimakasih bang Yudi."

"Siap sama-sama tolong kalo didalam sini panggil saya dengan Nakula. Ini nama di lingkungan markas komandan."

"Oh iya sekali lagi terimakasih bang nakula." Kini Wisnu yang mengucapkan terimakasih.

"Haai le apa kabar?" Sapaan ramah Kusya hanya pada orang-orang khusus dan yang terdekat.

"Baik le, bukannya lebam dimuka mu tadi kok sekarang dah ilang le." Bingung Rangga, Wisnu yang masih sangat kesal dengan Kusya hanya terdiam dan menatap dengan dingin.

CINTA LEMBAH TIDAR ❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang