Pagi ini tak ada yang istimewa di kegiatan para taruna, ya hari jumat kegiatan lebih banyak dilakukan untuk pembinaan jasmani dan kebersihan lingkungan akmil. Kusya dan Rangga membagi tugas anggota bataliyon korps Madya untuk membersihkan asrama dan tugas mereka membersihkan lapangan dan tribun candradimuka. Jangan lupakan tatapan tajam sang pembina asrama korps Madya ya macan tampannya pelatih Kapten inf Rakana Syamsul Wijaya, yang mengawasi semua anak didiknya terutama trio pimpinan bataliyon korps Madya, danyon Sertar Rama Kusya, Wadanyon Sertar Rangga Pribadi dan Danpoltar tingkat Madya Sertar Wisnu Anggara.
"Suh."
"Apa Wis?" Tanya Rangga.
"Kita ditatap Coach Raka, dari atas sampai bawah." Ucap Wisnu tegang.
"Trus kenapa?" Tanya Kusya.
"Tatapannya kayak mau nerkam orang suh." Jawab Wisnu lagi.
"Yang ditatap aja tenang kok kamu heboh suh." Jawab Rangga enteng.
"Emang siapa yang dituju suh?" Tanya Wisnu kepo tingkat dewa.
"Yang dari kemaren diperintah siapa?" Tanya balik Rangga.
"Yang sering keluar kelas dan dipanggil untuk persiapan makrab danyon suh." Jawab Wisnu polos.
"Itu tau jadi santai ajalah." Jawab Rangga enteng sambil menunjukan Kusya yang tenang dan pura-pura tidak dengar.
Tak lama Coach Raka memanggil danyon korps Madya yang tak jauh dari pandangannya itu.
"Danyon kemari."
"Siap petunjuk coach."
"Kamu cek anggota yang sedang membersihkan asrama dalam waktu 10 menit tolong kamu laporkan ke saya hasilnya." Perintah Raka.
"Siap coach laksanakan. Ijin mendahului." Jawab Kusya dingin dan tegas.
"Lanjutkan." Jawab Raka.
Kusya berlari menyesuaikan waktu yang diberikan lapangan dengan asrama berjarak 1,5 km sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk sampai dilokasi dan mengecek kesiapan asrama mereka. Kusya tau ini adalah perintah yang tidak wajar baginya namun dia anggap ini mungkin dapat menjadi hal yang terbaik untuknya. Karena dia sadar orang yang memerintahnya adalah orang yang sangat diperhitungkan dalam akademis dan fisiknya. Dia adalah peraih adimakayasa dan salah satu cita-cita Kusya adalah menjadi penerima penghargaan bergengsi itu dari matra darat.
"Hai kalian berdua kesini." Perintah Raka pada Rangga dan Wisnu. Mereka berdua pun segera mendekat dan memberi hormat pada Raka.
"Siap coach petunjuk." Jawab Rangga.
"Kalian sahabatnya Kusya?" Tanya Raka.
"Siap coach betul sejak catar kami satu barak." Jawab wisnu.
"Santai saja, boleh saya tanya bagaimana orangnya dan prestasinya sejak catar." Introgasi Raka pada kedua sahabat Kusya.
"Siap ijin menjelaskan, Kusya begitu baik dan humble namun tegas dan dingin dalam waktu bersamaan coach. Dia adalah catar dengan penilaian terbaik hingga tingkat dua ini selalu menjadi peringkat pertama coach." Jawab Rangga.
"Ijin menambahkan, dia orang yang sangat baik dan sopan selain secara akademik sastranya pun baik coach. Dia sering membuat bait-bait puisi yang setelahnya ia buang sangat jarang di tulis dalam note booknya. Dia menulis bait-bait puisi biasanya di kertas bekas yang tak terpakai atau tisu." Jawab Wisnu menimpali.
"Oooh begitu. Trus kalo soal asmara apa kalian juga tau mungkin dia punya pacar atau ada yang di senangi?" Kepo Raka dan menyelidik kepribadian calon adik ipar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA LEMBAH TIDAR ❤️
RomanceSeorang Edelweis Mahendra Wijaya gadis tomboy yang cerdas dan slengaean yang mencoba peruntungan menjadi seorang Taruni Akmil dan bertemu dengan senior tingkat dua yang membuatnya kagum untuk pertama kalinya pada seorang laki-laki. Pria beruntung da...