Berawal dari taman sari jogja dan terikat lah cinta ku pada lapangan wiradhika. Begitu banya cerita hingga kini aku berjalan menjadi ibu UPAKARINI WIRA TARUNA AKADEMI MILITER mendampingi mas kusya. Tak terasa begitu panjang cerita cinta kami, dari yang saling membenci, mengagumi, menghilang tanpa kabar dan dipersatukan dengan hati.
"Dek, kenapa nangis."
"Mas ini adalah satu kebanggaan bagi aku yang lahir dan digembleng di tanah ini, menjadikan mereka bagian dari hidup ku sama seperti aku dulu melihat mami mendampingi ayah, sama seperti adek Playboy mu satu itu."
"Biarkan Ilyas bahagia tanpa nama kita dek, dia sama seperti mu yg ga mau ter Exposé siapa dirimu."
"Iya yah dan abangnya sama seperti ayahny lempeng dan kalo bucin ya sudah sampe seperti sekarang saja ga bisa move on dari cinta bocil ya."
"Itu namanya setia bun, dia menjaga hati yang sudah dia janjikan untuk gadisnya dia akan bersanding hingga maut yg memisahkan."
"Iya mas tau aku kalo dah bucin kalian itu bego."
"Ibun jangan keras-keras bilangnya."
"Sambutan dari ibu UPAKARINI WIRA TARUNA AKADEMI MILITER di persilahkan."
"Doakan ibun ya yah."
"Ini sambutan bukan berangkat perang sayang.""Assalamualaikum wr.wb.
Selamat pagi pada yang terhormat gubernur Akmil dan ibu, kepada para pengajar dan staf pendamping, dan kepada semua taruna/ taruni, yang sangat saya cintai.Pertama untuk hampir 20 tahun saya tidak kembali ke tanah yang telah membina dan membuat saya menjadi bagian keluarga besar Akmil.
Adek2 taruna / taruni saya berdiri disini pernah merasakan apa yg kalian rasakan, latian yg keras, didikan yg tegas, bahkan cinta yang kandas juga pernah saya rasakan disini. Tolong jangan terlalu tegang muka kalian seperti tak makan satu tahun.
Adek2 yang saya sayangi, saya disini begitu berat untuk menghilangkan memori bagaimana saya memperjuangkan cinta yang saya yakini untuk bersama dengan sebuah komitment untuk melengkapi hal yg sulit di hindari yaitu hati.
Saya hanya ingin kalian menikmati pendidikan kalian dengan ikhlas dan berikan yg terbaik, karena salah satu dari kalian akan menggantikan bapak itu dan menggantikan saya disini. Kalian adalah darah yang Tuhan titipkan sebagai pejuang dan abdi negara ini. Kalian yg tertulis dalam surga sebagai para penjaga negara ini di manapun nantinya kalian akan ditempatkan.
Tak mudah mencapai titik kalian saat ini maka dari itu jangan hinakan impian kalian dengan tindakan yg tidak baik pada rakyat bangsa dan negara yang kalian cintai saat ini. Jangan pernah hilangkan cinta yg kalian punya dan perjuangan kebahagian yang kalian yakini karena dia akan membuat kalian sempurna walau banyak kekurangan.
Terimakasih sambutan yang luar biasa bagi saya, jangan pernah sungkan pada saya, karena saya adalah ibu kalian. Sebelum saya meng akhiri sambutan saya saya ingin ada satu pertanyaan, adakah taruni yang yatim piatu tolong angkat tangan."
"Siap saya."
"Siapa nama mu dek?"
"Adinda billa wiradhika."
"Nama lengkap siapa dan asal mana dek?"
"Koptar adinda billa wiradhika asal semarang."
"Saat ini kamu hidup bersama siapa dek?"
"Nenek bu."
"Untuk saat ini dan seterusnya kamu punya kami, kamu lihat semua teman2 mu mereka tersenyum untuk kamu, dan mulai saat ini kamu punya kami bapak kusya dan ibu Eddis adalah orang Tua kamu. Jangan pernah bersedih karena kamu tanpa siapapun, karena kini Tuhan mengirimkan kami untuk membahagiakan mu dengan cara sederhana. Bapak ibu gubernur Akmil semua biaya adinda selama pendidikan dan semua nilai adinda silahkan dilaporkan ke bapak kasad. Apa kamu bahagia nak."
"BA ha gia bu, bu boleh saya ijin."
"Ijin apa nak?"
"Ijin memeluk ibu."
"Boleh donk kan kamu putri saya jadi ayo peluk ibu nak."
"Maaf bu, saya tidak bisa menahan air mata untuk tidak membasahi baju ibu."
"Semangat belajar ya nak ibu mendoakan kesuksesan menanti mu doa dan usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil apa yg kamu berikan."
"Terimakasih bu."
"Silahkan salaman pada bapak mu."
"Pak terimakasih sudah menerima saya."
"Dinda saya yang harusnya ber terimakasih, karena kamu sudah membuat ibu mu tersenyum dengan mata haru setelah 20 thn dia tak kembali ke tanah ini. Dinda apa bisa kamu bantu saya, nanti saya tunggu di lapangan wiradhika setelah ini."
"Siap pak."Tepuk tangan riuh mengiringi pelukan ku serta mas kusya dan seorang taruni yatim piatu yg berada di Akmil.
"Dan kalian semua semua juga anak2 saya tidak hanya dinda jadi berjuanglah demi cita2 dan orang tua kalian."
"Baik bu."
"Mungkin sekian sambutan dari saya atas kerjasama yang akan terjalin mohon maaf apabila ada kekurangan karena saya hanya manusia biasa, Wassalamualaikum wr wb."
"Setelah ini kita makan bersama dan ada sangu sedikit untuk semua taruna / taruni serta tolong gubernur Akmil untuk setelah makan bersama berikan mereka pesiar untuk sisa hari ini."
"Siap laksanakan bu."
Menikmati makan istimewa dari lembah tidak membuatku dan mas kusya mengembalikan memori kami masa pendidikan.
"Mas aku ingin ke rumdin mas Raka dulu boleh?"
"Boleh dek infonya digunakan kapten amin pengajar dari adinda."
"Adinda tolong nanti antarkan ibu mu ke rumah kapten amin ya."
"Loh mas ga ikut."
"Aku masih ada meeting dengan gubernur Akmil dek."
"Oh baik mas."Perjalanan menuju rumah dinas bang Raka dulu membuat aku teringat pada masa lalu, aku hanya ingin mencari di salah satu sudut rumah itu masih ada kah curhatan ku 20 thn lalu.
"Maaf bu, ibu kenapa apakah capek atau kita kembali saja ke kantor gubernur bu?"
"Ibu gpp nak, cuma sedang mengingat masa-masa ibu pendidikan dengan ayah mu."
"Ibu dan ayah pasti dulu the best couple karena kalian sangat serasi."
"Aah kamu bisa aja nak, ini rumah nya ya nak, ternyata tidak berubah."
"Betul ibu."
"Selamat siang ijin masuk."
"Sialan kan ibu dengan senang hati ibu."
"Ibu amin apa kabar sehat dan ini masyaallah anaknya sehat2ya bu."
"Siap ibu."
"Bu amin boleh saya ijin ke dapur."
"Boleh ibu silahkan.""Klotakan."
"Ibu baik2 saja."
"Gpp dek, ibu hanya sedang mengambil sesuatu yg ibu taru di plafon dan masih ada."
"Boleh saya yg ambilkan saja bu."
"Ga usah ibu dah mau trun kok ga usah bilang bapak mu ya dek."
"Bu amin terimakasih ya, salam untuk pak amin, dan ini ada sedikit untuk jajan adek2 ya bu.""Bu tidak usah terimakasih."
"Tolong diterima karena ibu sudah sangat baik menjaga putra putri ibu disini dan saya titip satu lagi ya bu dinda tolong ibu jaga juga."
"Ibu jangan khawatir dinda sudah saya anggap seperti adik sendiri ibu"To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA LEMBAH TIDAR ❤️
RomanceSeorang Edelweis Mahendra Wijaya gadis tomboy yang cerdas dan slengaean yang mencoba peruntungan menjadi seorang Taruni Akmil dan bertemu dengan senior tingkat dua yang membuatnya kagum untuk pertama kalinya pada seorang laki-laki. Pria beruntung da...