Tak terasa hari ini adalah malam keakraban terakhir bagi Kusya, ya kini Kusya telah menjalani pendidikan selama 4 tahun berada di Akademi Militer magelang. Kusya telah memenuhi semua janji dan impiannya pada orang tuanya dan pada pujaan hatinya. Edis kini berada di tingkat dua bersama sahabatnya. Edis masih seperti dulu, Edis yang ceria dan selalu menjadi motivasi bagi rekan-rekannya. Edis tetap menjaga prestasinya kini Edis menjadi danpoltar taruna tingkat Madya. Tak kalah dengan prestasi sang kekasih. Kusya yang tetap se kaku papan triplek apabila dengan orang yang belum dikenal, namun selalu menjadi kebanggan bagi taruna akmil. Kusya yang dipercaya sebagai komandan Resimen Korps taruna akmil di tingkat akhirnya membuat semakin banyak fans garis keras sang komandan. Bahkan untuk malam keakraban yang akan terlaksana malam ini saja ribuan followers Kusya telah menawarkan diri sebagai rekanitanya. Dan Kusya hanya tersenyum dengan provokator Edis yang semakin membuat penggila doreng selalu mengejar Kusya untuk memperkenalkan rekanitanya.
"Suh, bengong aja kayak sapi ompong luuh." Celetuk wisnu mengagetkan Kusya yang sedang melamun di ruangan resimen.
"Suh kebiasaan deh ngagetin orang." Kesal Kusya.
"Lagian bolak balik ijin, salam sampe ngagetin baru sadar. Mikirin apa sih suh?" Tanya Rangga.
"Ga suh mikirin malam ini, kalian gimana ini kan malam terakhir makrab dan akan ada pembagian cincin paja. Apa kalian akan bawa orang spesial malam ini?"
"Eehm kalo aku iya suh tapi sebenernya belum yakin juga dia terima aku atau ndak tapi ku coba malam ini suh." Semangat wisnu.
"Trus kamu ngga gimana?"
"He yang jelas yang ku bawa sudah mencuri hati ku sejak pertama bertemu suh. Trus kamu gimana sama si gelis Edis?"
Kusya membutuhkan waktu untuk berfikir, ia ingin memberikan kenang-kenangan yang spesial namun dia pun tak tau apa yang harus ia perbuat.
"Edis pasti dateng, cuma aku ga tau dia gimana soalnya malah dia jadi kompor di IG bilang bahwa menanti rekanita yang ku bawa nanti. Padahal kalian tau sendiri fans garis keras ku bagaimana kalo di sosmed nyinyirnya parah." Kesal Kusya dengan sikap nyeleneh Edis.
"Ya sudah kita lihat saja keajaiban malam ini."
"Heeem." Jawab Kusya dan Wisnu kompak.
Mereka saat ini sedang mempersiapkan momen-momen terakhir sebelum mereka akan Praspa di bulan depan. Setelah itu mereka akan fokus pada kesatuan dan tempat dinas masing-masing. Masa-masa kebersamaan mereka akan sangat dirindukan.
@
@
@
@
@Di barak taruni tingkat Dua Danpoltar taruni dan dua anggota poltar sedang sibuk berdiskusi mengenai acara makrab malam ini. Siapa lagi kalo bukan Edis, Nawang dan Eka. Ya tiga poltar Angels ini selain disegani karena jabatan dan prestasi mereka juga luput dari gosip yang ada di Akademi. Bahkan gosip tentang cinta mereka pun tidak dapat terendus oleh paparazi akademi. Mereka memang srikandi tangguh yang bertanggungjawab dengan cinta mereka pada negara dan cinta mereka pada sesama.
"Neng, nanti malam kalian gimana?" Tanya Edis pada Eka dan Nawang.
"Aku di ajakin abang buat datang." Ucap Nawang mengingat pesan Wisnu.
"Sama neng aku juga." Celetuk Eka.
"Lah kamu gimana suh?" Tanya Eka dan Nawang serempak.
"Ntah lah abang ga ngajak, lagian aku kan selama ini selalu absen kalo makrab." Jawab Edis acuh dalam batinnya terkekeh geli karena ia akan mengerjai semuanya.
"Yah jangan gitu donk suh kasian Danmen suh. Dia kan jomblo akut masa harus jomblo lagi di malam terakhir makrab." Pinta Nawang memelas.
"Malas ah suh aku di barak saja dah ni kalian kan dah sore acara jam 7 kalian sekarang harus ke salon suuuh. Masa ia kalian akan pake pakaian taruna kan kalian datang sebagai Rekanita. Dah sana cepetan ke salon. Aku mau ke rumdin bang Raka aja biar ga jones bisa sambil nonton tv." Jawab Edis sambil mendorong kedua sahabatnya. Edis begitu bahagia kedua sahabatnya sudah mendapatkan tambatan hati masing-masing. Dan kini Edis berjalan menuju rumah dinas Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA LEMBAH TIDAR ❤️
RomansaSeorang Edelweis Mahendra Wijaya gadis tomboy yang cerdas dan slengaean yang mencoba peruntungan menjadi seorang Taruni Akmil dan bertemu dengan senior tingkat dua yang membuatnya kagum untuk pertama kalinya pada seorang laki-laki. Pria beruntung da...