07.

17.2K 765 3
                                    

~happy reading~

Seketika itu dua sosok perempuan yang tenggah asik mengobrol tanpa memperhatikan yang ada didepan dan hanya mendengarkan langsung menegakkan badan dan berteriak ketika mendengar nama orang tersebut.

"KARISAAAA......."

∞∞

"KALIAN BER LIMA NGAPAIN DISINI BUKANYA MASUK KELAS MALAH BOLOS"

Teriak mengelengar di kantin sekolah, siapa lagi pelakunya kalau bukan guru BK paling killer seantero sekolah.
Bapak Teddy hermawan yang terhormat.

Sebagai guru BK Pak Teddy biasanya mengelilingi sekolah saat jam pelajaran mengecek tempat-tempat yang kemungkinan besar terdapat murid sedang bolos.

Kebanyakan murid memilih tempat yang aman diantaranya seperti rooftop, gudang, belakang sekolah dll. Dan bukan kantin ingat bukan kantin.

Kelima anak laki-laki sedang menikmati sarapan dengan nikmat merasa terganggu karena teriakan yang sudah tidak asing ditelinganya itu terpaksa menoleh pada sumber suara dan mendapati guru BK yang sedang memegang kapak di tangannya entah dapat dari mana kapak itu.

Salah siapa waktu jam pelajaran bukanya masuk kelas malah bolos di kantin sambil sarapan. Memang niat awal mereka adalah bolos tapi tidak di kantin melainkan di rooftop, tapi karena ini ajakan dua curut siapa lagi kalau bukan Farez dan Dito yang merengek minta sarapan di kantin.

Awalnya Reza sudah memperingatkan bahwa nanti akan ketahuan Pak Teddy, namun Dito malah bodoamat dan tidak perduli jika mereka harus dihukum. Dan berakhirlah sekarang mereka ketahuan dan siap-siap untuk menerima hukuman.

Pak Teddy melangkahkan kakinya mendekati meja kelima murid tersebut.

"eh... ada Teddy bear" bukanya takut Dito malah meledek.

Teddy bear adalah panggilan khusus untuk Pak Teddy dari Dito, Farez, dan Reza. Memang tidak sopan memanggil guru dengan sebutan seperti itu, namun mau bagaimana lagi kelakuan tiga manusia tersebut.

Kali ini gantian Farez yang angkat bicara sambil menggerakkan tangannya tanda untuk menyuruh kemari. "sini Pak kita sarapan bareng, bapak pasti belum sarapan"

"KALIAN NGGAK CAPEK APA SETIAP HARI DIHUKUM" amarah Pak Teddy meledak saat mendapati murid yang dengan santainya memakan bubur ayam tanpa merasa takut.

"harusnya kita yang tanya, Bapak nggak capek apa hukum kita tiap hari" masih Dito yang bersuara dengan santainya.

"bapak jangan marah-marah dong nanti cepet tua" ucap Reza sambil menyodorkan bubur ayam ke mulutnya.

"iya tuh, nanti kalau udah tua baru tau rasa" Farez yang ikut menimpali ucapan Reza.

Mereka bertiga memang tidak pernah merasa takut terkena amukan Pak Teddy seolah-olah itu sudah menjadi kebiasaan mereka. Tapi jika dipikir-pikir memang sih amukan Pak Teddy itu sudah menjadi makanan sehari-hari. Tanpa amukan dan hukuman setiap hari hidup terasa hampa.
Eakkk... Sa ae lu.

Berbanding terbalik dengan Regan dan Abimayu dia memilih diam dan menjalani hukuman dengan lapang dada tanpa banyak bicara atau membantah. Karena mereka juga bersalah jadi berhak menerima hukuman.

Who's Karisa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang