49. NGGAK MUNGKIN!

6.4K 363 9
                                    

~happy reading~

Karisa pergi bersama keluarganya untuk menghadiri acara pernikahan sepupunya yang diadakan di salah satu hotel mewah daerah Jakarta. Dengan memakai dress selutut berwarna peach dan rambut tergerai bebas, Karisa sudah nampak seperti putri di kerajaan dongeng.

Acara pernikahan keluarga sudah dipastikan banyak sanak saudara yang juga ikut hadir dalam acara ini, dan itu merupakan peluang besar untuk bisa berkenalan dengan sepupu yang terlihat asing di mata. 

"Karisa…" panggil seseorang dari kejauhan.

Karisa yang sedang melihat-lihat para tamu undangan yang hadir, menyipitkan matanya untuk mencari dari mana asalanya sumber suara itu. "RIRIN…." Panggil Karisa tak kalah heboh.

Dia lalu berlari menghampiri Ririn yang notabenya sepupu sekaligus teman semasa Smp.

Mereka berdua lalu berpelukan saling melepas kerinduan. "omg, lo makin cantik aja" puji Ririn melepas pelukanya.

Karisa tersipu malu. "bisa aja lo, lo juga nggak kalah cantik"

Ririn mengibaskan rambutnya kebelakang. "iya lah gue gitu"

Karisa menonyor jidat Ririn. "nggak berubah ya lo"

"hahahaha" mereka tertawa bersamaan.

"Karisa Ririn kesini kalian" Silvia melambaikan tangan, menyuruh mereka berdua untuk menghampirinya. Mereka lalu berjalan menghampiri Silvia, yang ternyata sudah ada orang tua Ririn juga.

"om, tante" Karisa menyalami tangan orangtua Ririn. Ririn juga melakukan hal yang sama kepada orangtua Karisa.

"kita mau kesana" ucap Ayah menunjuk kursi VIP.

"kalian mau ikut atau gimana?" tanya ibu Ririn.

"aku sama Karisa aja Ma"

"kalian berdua jangan kemana-mana" peringat Bunda.

"iya Bund"

Selepas peninggalan orangtua mereka, mereka lalu berkeliling melihat para tamu undangan yang hadir. Sepertinya tamu undangan disini para pebisnis kaya, dilihat dari penampilanya dan pakaian yang dikenakan sepertinya dari brand-brand terkenal.

Ngomong-ngomong Ayah Ririn dan Ayah Karisa adalah saudara, dan pernikahan ini adalah pernikahan anak dari saudara Ayah mereka yaitu Tante Sarah. Ririn juga teman semasa Smp Karisa, dan saat memasukki Sma Ririn bersekolah di Sma Neptunus, jadi dari situlah awal mula mereka berpisah. Maka dari itu mereka sudah jarang ketemu, bahkan tidak pernah, karena keluarga besar yang sudah jarang berkumpul akibat pekerjaan yang membuat mereka sibuk.

"sumpah udah berapa lama kita nggak ketemu" heboh Ririn menyendokkan sup kedalam mulutnya.

Karisa menyelesaikan mengunyah nasi di mulutnya. "eum… satu tahun mungkin"

"gue kangen banget sama lo, Sasha sama Siska juga"

"gue orangnya ngangenin ya" Karisa menaik turunkan alisnya.

Ririn mendengus sebal. "nyesel gue bilang gitu" cebiknya kesal.

"hahahaha" Karisa menertawakan wajah kesal Ririn. Ririn menyedokkan sup dengan kesal ke dalam mulutnya, gini nih kalau jauh rindu, eh kalo deket malah bikin kesel.

Deg!

Karisa menghentikan tawanya secara mendadak ketika penglihatanya tak sengaja menangkap siluet seseorang dari arah kejauhan yang membuat jantungnya berpacu begitu cepat.

Itu beneran dia? Nggak, nggak mungkin, pasti tadi Karisa salah lihat.

Karisa berusaha menajamkan penglihatanya, tapi sayang dia malahan terhalang oleh banyaknya orang yang berlalu lalang. Dia mengucek kedua matanya untuk memastikan lagi, dan yak orang itu sudah tidak ada ditempat semula.

Who's Karisa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang