30. NGEDATE

10.6K 520 6
                                    

~happy reading~

Sesuai janji tadi, kali ini Regan tengah bersiap-siap pergi ngedate bersama sang kekasih untuk pertama kalinya. Cukup memakai celana jens dan kaos putih polos dipadukan dengan jaket jens, sudah mampu menambah nilai plus-plus dalam dirinya.
Dia lalu berjalan menuruni tangga.

"Mama.."

"iya, disini" sahut seseorang dari ruang keluarga.

Regan menghampiri mamanya dan mendapati sang papa sedang tiduran dipaha Sinta. "eh kamu siapa?" tanya Mahendra sok terkejut.

Regan tak mengubris itu dan lebih memilih mendudukan diri di samping Sinta.

"enapa?"

"Ma aku keluar dulu"

"ke markas?"

"bukan, jalan sama—" Regan diam memikirkan. Apakah dia harus bilang jalan bersama pacar, eum sepertinya begitu.

"sama?" Sinta menunggu kelanjutan Regan.
Regan menarik nafas.

"pacar"

"HAH?" mereka terkejut berbarengan.

"serius kamu udah punya pacar?" Sinta menatap putranya tak percaya. Kira-kira siapa ya yang berhasil meluluhkan hati anakanya ini.

"syukurlah anak Papa nggak humu" Mahendra menghela nafas lega. Dia sudah was-was dengan putra semata wayangnya ini.

"eh tapi siapa namanya?" tanya Mama penasaran.

"Mama kepo ih"

"ck, yaudah kalau nggak mau kasih tahu tapi kenalin dong"

"iya, besok-besok" setelah itu dia beranjak dari tempat duduknya, tapi sebuah suara mengintruksinya untuk duduk kembali.

"eh Mama lupa ngasih tahu, besok Mama sama Papa pergi ke Bali buat ngurusin cabang perusahaan baru disana sekitaran 1 minggu lah"

"sekaligus bulan madu" tambah Papa.

Regan memutar bola matanya malas. "ingat Re nggak mau punya Adek" ucapnya sebal.

"ya terserah Papa dong"

"Ma awas aja ya kalau pulang bawa Adek" peringatan terhadap Mama.

Sinta terkekeh melihat itu. "iya-iya nggak janji"

Regan semakin dibuat kesal dan memeluk lengan Sinta. "Ma…" rengeknya manja.

"hahaha iya-iya bercanda sayang" ucap Mama sambil mengelus rambut Regan.

"ekhemm tolong itu istri saya jangan peluk-peluk"

Regan melepaskan pelukanya beralih menatap tajam Mahendra, begitup Mahendra dia bahkan semakin menantang.

"apa liat-liat"

Regan membuang muka, lebih baik dia tidak meladi Papa dan memilih untuk segera pergi. "yaudah aku pergi dulu, inggat pesan Re" ucapnya sambil berlalu pergi dari hadapan orang tuanya.

∞∞

"dek… itu udah ditungguin temenya" teriak Bunda dari balik pintu.

"iya bentar" Karisa lalu keluar dan melangkahkan kakinya bersama Bunda menuruni tangga.

"ayo" ucapnya setelah sampai di ruang tamu tepat Regan dan Ayahnya sedang mengobrol.

Regan bangkit dari duduknya dan berpamitan dengan orang tua Karisa. "om, tante Karisa saya bawa dulu ya"

"iya nak Regan, asal dipulangi lagi" candaan Wijaya.

Who's Karisa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang