~happy reading~
Tubuh menghadap papan tulis, mata memperhatikan guru dan telinga mendengarkan penjelasan. Tapi kenapa otak tidak bisa diajak kerja sama, bukanya memikirkan yang dipapan melainkan memikirkan kejadian semalam.
"hhsss" mengacak-acak rambut dengan kesal. Bagaimana ini pikiran dia bukanlah pelajaran melainkan 'Regan'.
"hush ngapain lo Sa" tegur Siska dari bangku belakang.
Karisa menoleh. "nggak papa"
"ada yang lo pikirin?" tanya Sasha.
"ngg—"
"Kalian bertiga ngomongi apa" tegur Pak bardi selaku guru biologi.
"keluar kelas sekarang" lanjutnya dengan garang. Sekarang mereka menjadi pusat perhatian seluruh kelas, dengan kikuk mereka segera berjalan keluar sebelum Pak Bardi kembali marah.
"yah padahal kita cuma ngomong sebentar" ucap lesu Karisa setelah menutup pintu kelas.
"udahlah enakan juga diluar" santai Siska seperti tidak ada beban.
"kita harus ngapain sekarang?" tanya Sasha.
"rooftop kuy" ajak Siska. Mereka lalu pergi menaikki tangga menuju rooftop sekolah, biasanya jam segini tidak ada orang disana.
Tapi saat ditangga mereka berpapasan dengan Nathan, mungkin dia habis patroli. "eh kalian kok diluar" tanyanya.
Mereka tersenyum kikuk. "eum itu Kak kita dikeluarin dari kelas" jawab Karisa malu.
Natha terkekeh. "hahaha pasti rame nih"
Dan untuk pertama kalinya Siska dan Sasha terkejut dibuatnya melihat seorang Nathan yang katanya dingin berubah menjadi ramah."yaudah kalau gitu gue permisi dulu ya mau lanjut patroli" pamitnya sambil berlalu pergi menuruni tangga.
Saat diundakan tangga terakhir Nathan berhenti dan tersenyum manis kearah Karisa. Siska dibuat mlongo untuk pertama kalinya, jika disini ada kamera sudah dipastikan dia akan melambaikan tangan.
"Risa gue boleh minta nomer lo?" tanyanya. Risa? panggilan asing terdengar di telingga Sasha dan Siska.
Karisa yang mendengar itu mengangukkan kepala lantas menghampiri Natha dan menuliskan nomer teleponya di ponsel Natha. "ini Kak udah" ucapnya menyodorkan ponsel ke sang pemilik.
Setelah Nathan pergi meninggalkan mereka, mereka juga melanjutkan tujuan awal mereka menuju rooftop. Saat sampai di rouftoop mereka dikejutkan dengan pemandangan yang luar bianasa, dimana disana terdapat 5 orang laki-laki yang sedang menghisap nikotin dimulutnya.
"eh kalian" terkejut Siska membuat kelima pria itu menoleh.
"ngapain lo?" tanya Reza.
Siska mengaruk tengkuknya yang tak gatal. "awalnya kita mau kesini, tapi kok ada orangnya ya nggak jadi" balas Siska.
"sini aja gabung sama kita" ajak Dito.
Mereka bertiga saling pandang satu sama lain untuk meminta persetujuan, dirasa tak masalah mereka ikut bergabung bersama Regan dkk. Regan dkk lalu mematikan rokok mereka masing-masing dikarenakan ada cewek yang mungkin nggak terbisasa sama asap rokok.
Beruntung sekali disini terdapat 3 sofa panjang, jadi mereka dengan segera ikut mendudukan bokong mereka di salah satu sofa tersebut.
"kalian dikeluarin" tanya Farez dan dibalas anggukan oleh mereka.
"eh Sa kok lo bisa akrab sama Kak Nathan sih" pertanyaan yang sedari tadi ingin keluar dari mulut Siska.
Karisa lalu menceritakan kejadian awal dimana dia tak sengaja menabrak Nathan dan itu sukses mebuat Siska berteriak heboh hingga membuat atensi kelima pria itu berganti menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's Karisa?
Ficção Adolescentecomplete parts!! "you are mine" "gue nggak suka penolakan" ⚠The first part is a bit boring ⚠Typo bertebaran ⚠Mengandung kata-kata kasar #star 02-06-21 #finish 13-02-22