18. ES KRIM

12K 619 2
                                    

~happy reading~

Regan semakin mendekat kearah Karisa sedangkan Karisa hanya diam saja, untuk membuka mulut pun tidak bisa dan tubuhnya mendadak berubah kaku, Regan yang melihat itu tersenyum miring.

Dan saat ini posisi mereka sangatlah dekat bahkan Karisa bisa merasakan terpaan nafas hangat yang menyerpa diseluruh wajahnya, tanpa diduga karisa lalu memahan nafas dan memejamkan matanya saat wajahnya dan wajah Regan semakin dekat. Dan yang terjadi adalah......

Regan menarik seatbelt mobil untuk dipasang di tubuh karisa. "seatbelt nya dipakek" bisik Regan tepat ditelingan karisa lalu meniup telinga Karisa dengan lembut.

"ngapain lo nutup mata"

"minta dicium" lanjut Regan sambil menjauhkan wajahnya dari Karisa
Bulu kuduk Karisa berdiri akibat tiuapan halus itu lalu membuka matanya dengan perlahan, dan hal yang pertama dia lihat adalah wajah Regan dengan senyum mengejek.

Malu dirinya sangat malu akan hal ini tolong siapa pun itu bawa Karisa pergi dari sini pikiran dia sudah traveling keliling dunia. "h-hah?"

"ng-ngak kok" dia berusaha tenang.

"pipi lo merah" ucap Regan sambil menunjuk wajah karisa.

Sial kenapa bisa begini Karisa lalu menutupi pipinya dengan kedua tangan. "ish apaan sih lo"

"ngeselin banget sih" lanjut karisa sambil memukul lengan Regan.

Sedangkan sang empu yang dipukul malah terkekeh ringan. "mau gue cium?" goda Regan sambil menaik turunkan alisnya.

Karisa yang mendengar itu melotot tidak percaya. "ISHH DASAR MESUM"

Kali ini untuk pertama kalinya Regan tertawa mendengarkan ucapan gadis ini. "hahaha lucu banget sih" ucapnya sambil mengacak gemas rambut Karisa.

Karisa mendadak terdiam akibat perlakuan Regan dan terpana saat melihat untuk pertama kalinya seorang Regan yang tertawa dan itu sukses membuat ketampanannya bertambah berkali-kali lipat dari sebelumnya. "h-hah lo ngomong apa barusan"

Regan tersadar perbuatan dan perkataan apa yang barusan dia lakukan. "nggak ngomong apa-apa" elaknya sambil menyalakan mesin mobil dan mulai melajukan mobilnya.

Karisa hanya diam dan tidak mau memikirkan hal yang jelas ia dengar tadi, dirinya sunguh malu jika mengingat-ingat kejadian tadi.

Saat ditengah perjalanan karisa tiba-tiba berteriak menyuruh Regan untuk memberhentikan mobilnya. "BERHENTIII"

Akibat teriakan itu Regan lalu mengerem mobilnya dengan mendadapak hinga kepalanya terbentur kemudi. "LO MAU MATI HAH, UNTUNG DI BELAKANG NGGAK ADA MOBIL" bentaknya dengan keras.

Untung saja saat mengerem tadi dibelakangnya tidak ada satu pun mobil yang berkendara, jika sampai ada maka sudah dipastikan dia akan berakhir di rumah sakit.

Karisa yang tidak terbiasa dibentak itu lalu menundukkan kepalanya. "maaf cicitnya dengan pelan.

Regan mencengkram stir mobil kuat-kuat berusaha menahan emosinya dan menarik nafas dalam-dalam lalu menepikan mobilnya.

Saat sudah menepikan mobilnya regan menghadap kearah gadis yang tengah menunduk dan mengangkat wajahnya agar mengahap kearahnya.
"lain kali jangan gitu bahaya" ucapnya dengan tenang.

Sementara Karisa menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "maaf" ucapnya sekali lagi.

Regan tersenyum tipis dan kembali bertanya. "kenapa lo minta berhenti"

Who's Karisa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang