17. GUE ANTER

12.8K 571 6
                                    

~happy reading~

5 menit lagi bel pulang sekolah akan berbunyi. Bel yang dinantikan bagi seluruh murid untuk segera pulang ke rumah, menghabiskan waktu bersama teman untuk pergi berjalan-jalan atau mengerjakan tugas kelompok bersama.

Sementara itu keadaaan dikelas XI-IPA 2 sangatlah sunyi karena sekarang waktunya jam pelajaran matematika yang diajar oleh salah satu guru killer di sekolah ini.

Kring…kring…kring…

Bel pulang sekolah telah berbunyi.
Semua yang mendengar itu akhirnya bisa bernafas dengan lega, bagaimana tidak sedari tadi saat jam pelajaran semuanya fokus memperhatikan papan tulis tidak ada yang bersuara bahkan mereka bernafas dengan hati-hati karena saking takutnya terhadap guru yang satu ini dan jangan lupakan mereka juga berdoa dalam hati agar waktu cepat berlalu saat jam pelajaran satu ini.

"baiklah anak-anak cukup sampai disini" ucap sang guru tersebut samba berlalu pergi meninggalkan kelas yang diketahui namanya Pak Bardi atau biasanya murid-murid memanggil dia dengan sebutan Pak Ladusing.

Kalian tahu ladusing kan? Seorang polisi di film kartun india yang selalu mengandalkan anak kecil dalam menangkap penjahat.
Dan kenapa Pak Bardi bisa dipanggil Ladusing?  karena dia seperti polisi selalu membawa pistol kemana-mana yang diletakkan seperti polisi pada umumnya di samping saku atau dimanalah itu.

Dia membawa pistol itu untuk menakut-nakuti murid agar mau mendengarkan pelajaran dan agar tidak berani melawanya jika sampai ada yang melawan atau tidak mendengarkanya maka dia akan melayangkan pistol itu kearah lawan. Tapi tenang pistol itu tidak ada pelurunya dan tidak ada yang tahu akan hal itu kecuali guru yang lain.

Selepas peninggalan pak bardi mendadak kelas menjadi riuh akan suara kelegaan.

"huh… akhirnya kelar juga" Karisa bernafas dengan lega sambil meregakan otot-ototnya.

Lalu tiba-tiba tempat duduk di sebelah karisa bergerak "aku pulang dulu ya" ucap Nana teman sebangku Karisa  sambil berdiri dan berlalu pergi.

Karisa memang duduk sebangku dengan nana sedangkan sahabatnya itu duduk berdua tepatnya dibelakang Karisa.
Karisa membereskan buku-bukunya lalu memasukkanya kedalam tas. "gue udah selesai"

Sasha dan Siska lalu berdiri dari tempat duduknya dan mengampiri karisa. "ayo kita keluar" ajak Sasha sambil mengandeng tangan Karisa.

Saat ini mereka sudah sampai didepan gerbang sekolah menunggu jemputan mereka masing-masing. Setelah sampai didepan sekolah ternyata sudah ada supir dari Siska yang menjemput Siska.

"kalian mau bareng nggak?"

"nggak deh gue dijemput bang sat"

"gue juga dijemput supir"

"yaudah gue pulang dulu ya jangan kangen" ucap Siska sambil mengedipkan matanya.

Karisa dan Sasha yang melihat itu memalingkan mukanya. "dah sono pulang" lalu mendorong Siska untuk pergi menaikki mobilnya.

Siska menaikki mobilnya dan saat sampai di depan teman-temanya dia menurunkan kaca mobil "dada… duluan ya" lalu melambaikan tangan.

Tak lama setelah sepeninggalan Siska mobil jemputan Sasha pun sampai di depan mereka. "abang lo jadi jemput?"

"jadi mungkin" ucap Karisa sambil berfikir.

Who's Karisa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang