~happy reading~
Hari demi hari terus berjalan, pergantian waktu tidak dapat dielakan. Masa demi masa berlalu pergi meninggalkan semua kenangan pahit yang sempat singgah. Merenungkan kembali paradigma hidup, dan cita-cita yang masih tergantung di angkasa. Di saat tirai kegalauan mulai tersibak, fatamorgana menjauh dari realita, kebekuan jiwa menjelma, kau hadir mendekap erat kalbu. Menemani kesendirian dengan kemesraan, yang selalu hadir untuk menghibur jiwa yang hampa ini. Berhasil keluar dari dunia masa lalu ialah suatu keberhasilan yang diperoleh Karisa, perlahan tapi pasti adalah prinsip yang di pegang Karisa. And now Karisa is happy with her new world. Bukan hanya sahabatnya tapi Miko juga satu nama yang akhir-akhir ini selalu mengisi hari-hari Karisa, dia selalu ada disaat Karisa merasa sendiri dan kesepian. Dia akan hadir sebagai penghibur dan penghangat jiwa.
"udah siap?" tanya Miko yang akan menjalankan motornya. Di belakang sana Karisa mengangukkan kepalanya, Miko dapat melihat dari kaca spion motor. Kebetulan hari ini adalah hari minggu, jadi mereka berdua akan pergi bermain keluar, atau lebih tepatnya Miko yang mengajak Karisa untuk main ke rumahnya dengan dalih 'Papa pengen ketemu kamu'.
Di tengah perjalanan Karisa mendekatkan diri kepada Miko, seperti akan mengatakan sesuatu. "gue udah lama nggak ketemu sama Papa lo" ucapnya sedikit berteriak.
"hah ngomong apa?" Miko tidak begitu mendengarnya dengan jelas.
"gue udah lama nggak ketemu sama Papa lo" Karisa mengulangi ucapnya.
"APAA, KAMU SAYANG AKU" Karisa mencubit pingang Miko, membuat motor Miko sedikit oleng efek terkejut.
"aduh, kenapa kamu cubit aku"
"kalo mau meluk bilang aja, nggak usah gengsi" lanjutnya mengambil tangan Karisa untuk melingkari perutnya, dengan refleks Karisa menarik tanganya kembali namun ditahan oleh Miko.
"biarin gini aja" Karisa hanya diam menuruti. Baginya ini semua seperti dejavu yang menyerang, siapa sangka dia bisa dipertemukan kembali dengan Miko setelah menghilang, Karisa tidak pernah terbayangkan ini semua akan terjadi. Dia pikir Regan adalah sosok yang akan selalu menemaninya, tapi sayang harapanya tidak berjalan sesuai ekspetasi, buktinya Regan adalah manusia jahat yang berhati iblis, dia bisa diibaratkan sebagai dalang yang mengerakkan boneka seperti dirinya. Tapi sudahlah lupakan semua itu.
"khemm, betah banget meluknya" Karisa tersadar dari lamunanya, dia menatap kesekeliling ternyata sudah sampe toh.
Karisa kikuk. "eh, maaf nggak nyadar"
Miko hanya bisa tersenyum geli. "yaudah, ayo masuk" ajaknya menarik tangan Karisa untuk ikut bersamanya.
"assalamualaikum" ucap mereka bebarengan.
"waalaikumsalam" sahut seseorang dari ruang tengah. Miko lalu mengajak Karisa menuju ke arah suara itu berasal.
"eh Karisa" sapa Rendi Papa Miko.
Karisa menyalami tangan Rendi. "om"
"gimana kabar kamu?"
"baik om"
"syukurlah kalo gitu, eh kamu makin cantik aja, pentesan Miko nggak bisa move on" Rendi menyengol lengan putra sulungnya, yang di sengol hanya diam dan mengerutu di dalam hati.
Karisa tersemyum kikuk, dia lalu teringat sesuatu yang ada di tanganya. "eh ini om kue nastar dari Bunda" menyerahkan paper bag yang berisi dua toples kue nastar fress dari oven.
Rendi menerimanya dengan senang hati. "wahh, ternyata kamu masih inget kue kesukaan om, bilang makasih sama Bunda ya" Karisa mengangguk sebagai balasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's Karisa?
Teen Fictioncomplete parts!! "you are mine" "gue nggak suka penolakan" ⚠The first part is a bit boring ⚠Typo bertebaran ⚠Mengandung kata-kata kasar #star 02-06-21 #finish 13-02-22