59. BERTAHAN ATAU MUNDUR?

7.2K 409 56
                                    

~happy reading~

Mencoba bertahan di tengah cobaan, lelah melangkah menggenggam cinta yang kandas. Melupakan semua kenangan dan janji-janji palsu, kepastian sudah diberikan namun berlalu pilu ditelan oleh kesalahpahaman. Karisa lelah, dia tidak bisa menerima kenyataan buruk yang terjadi dihidupnya, sekarang dia harus bagaimana?, jika dia bertahan dengan semua ini Karisa tidak akan sanggup, tapi jika dia mundur begitu saja Karisa akan di cap sebagai wanita buruk dimata Regan. Tuhan bisakah engkau bangunkan Karisa dari mimpi buruk ini, ubah skenario dari cerita ini, Karisa ingin mengulangi semuanya.

Semenjak kejadian buruk yang tidak pernah terbayangkan oleh Karisa, dia masih tidak percaya tentang kebenaran yang diungkapakan Regan, jika itu benar, jadi selama ini Regan hanya menjadikan dia mainan dan dengan bodohnya dia semudah itu untuk dibohongi. Janji-jani manis, harapan, pelukan hangat, kecupan dan ciuman hanya sebatas pencitraan semata. Bodoh-bodoh Karisa benar-benar dibutakan dengan cinta, ternyata benar cinta itu dapat membutakan semuanya, buktinya dia masih menyimpan harapan untuk Regan, dia masih menunggu Regan kembali. Karisa gila? Ya dia gila bahkan tergila-gila dengan Regan, dia masih tidak kapok dengan semua ini dan berharap ini semua hanya mimpi buruk yang dimana Karisa akan terbangun dari tidurnya di pagi hari.

"udahlah Sa, lo harus lupain semuanya tentang Regan" Sasha mencoba memberi pengertian kepada Karisa, setiap hari Karisa selalu mencari keberadaan Regan di sekolah, tapi semenjak kejadian seminggu yang lalu Regan sudah tidak pernah berangkat sekolah.

"gue harus jelasin semuanya sama Regan"

"Regan nggak mungkin cuma jadiin gue mainan, dia pasti kebawa emosi waktu ngomong gitu" Karisa itu orang yang selalu berpikir positif, dia selalu meyakinkan dirinya sendiri untuk tidak berpikir tentang hal-hal yang negatif.

Sasha dan Siska menatap kasihan Karisa, mata yang bengkak dan warna hitam di area bawah mata belakangan ini selalu bersama Karisa, tidak ada senyuman yang menghiasi wajahnya hanya wajah datar dan badan yang sedikit mengurus kini mengubah penampilan Karisa. "sampai kapan lo kayak gini Sa, Regan udah nyakitin lo tapi kenapa lo masih berharap" gumam Sasha menatap Karisa yang sedang mengutak-atik ponselnya untuk mengirim pesan kepada Regan yang tak kunjung terbalaskan.

"kantin kuyy, laper nih anak gue minta dikasih makan" ajak Siska mengelus perutnya yang keroncongan daritadi, cacing-cacing diperutnya sudah demo minta dikasih makan.

Sasha berdiri dari duduknya. "ayo Sa" ajak Sasha, namun Karisa mengeleng.

Sasha menghela nafas, akhir-akhir ini dia harus ekstra sabar menghadapi sifat Karisa yang berubah drastis. "lo boleh sedih tapi kesehatan lo juga harus dijaga, lihat badan lo makin hari makin kurus" Karisa diam melamun, tak mengubris ucapan Sasha. Sasha tidak punya jalan lain, dia dengan terpaksa menyeret Karisa agar pergi ke kantin dibantu dengan Siska.

∞∞

Karisa hanya mengaduk-aduk nasi gorengnya yang tersaji dihadapanya, tidak ada nafsu untuk memakanyaa, hanya Regan, Regan dan Regan yang ada dipikiranya. “dimakan Sa, bukan diaduk” tegur Siska.

Karisa hanya mangut-mangut dan memakan sesuap nasi goreng yang terasa hambar dilidahnya, hambar iya hambar seperti hidupnya. Saat sedang mengunyah nasi yang terasa hambar ini, tubuhnya menegang seketika ketika indra penglihatanya tak sengaja menangkap siluet seseorang yang selama ini dia cari. "EGANN…." Panggilnya dengan keras, membuat semua orang di kanti mencari dari mana sumber suara itu berasal.

Sang empu yang merasa terpanggil menghentikan langkahnya saat memasukki kantin. Dia diam membiarkan gadis ini berjalan menghampirnya, tidak ada senyuman maupun sapaan yang keluar dari mulutnya.

Who's Karisa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang