~happy reading~
Karisa menatap dirinya dipantulan cermin, dia menatap kalung yang berada dilehernya. Kalung itu pemberian Nathan, tapi itu belum dapat dipastikan atau dibenarkan faktanya, seolah-olah ini adalah kasus yang harus dipecahkan.
"bagus juga" gumam Karisa memegang kalung dilehernya.
"DEK, REGANYA UDAH JEMPUT TUH"
"IYA BANG, BENTAR" setelah mendengar teriakan Satria dari bawah, Karisa segera keluar dari kamar dan turun ke bawah.
"ayo" ajaknya kepada Regan yang tengah duduk mengobrol dengan Bunda.
"kita pergi dulu Bund" pamit Regan, menyalami tangan Silvia diikuti Karisa dibelakangnya.
"kamu pakek" sebelum menaikki motornya, Regan tak sengaja melihat kalung yang terpasang indah di leher putih Karisa.
Karisa menyentuh kalung itu. "oh iya, kan rencana kemaren"
Regan menyerahkan helm ke Karisa. "kalo beneran Nathan yang ngasih gimana?"
Karisa memutar bola matanya keatas. "kalau dia yang ngasih ya tinggal tanya, buat apa dia ngasih ginian ke aku secara sembunyi-sembunyi"
Regan memayunkan bibirnya. "kalo dia suka sama kamu gimana?"
Karisa menghela nafas jengah, dia meletakkan helmnya kembali di atas motor Regan. "kalo dia suka sama aku itu hak dia, cinta kan nggak bisa dipaksa"
"tap—" sebelum Regan bersuara, Karisa sudah terlebih dahulu menempelkan telunjuknya dibibir Regan.
"sstt… udah nggak usah khawatir gitu"
"aku masih Karisanya Regan dan hanya milik Regan seorang" lanjutnya merapikan rambut Regan yang sedikit acak-acakan Regan.
Regan dibuat salah tingkah mendengar ucapan manis Karisa. "hahaha…. bagus nggak gombalanku" Karisa tertawa keras melihat Regan yang salah tingkah.
Regan mendengus sebal. "belajar dari mana"
"diajarin Reza, katanya kalo kamu diucapin kayak gitu pasti salah tingkah"
"eh taunya beneran, hahahaha"
"sial, awas aja lo Reza" batin Regan.
Sesuai rencana kemarin, hari ini Karisa berangkat sekolah dengan memakai kalung pemberian Nathan yang ia temukan diloker. Bagian dari rencana kemarin adalah Karisa harus memakai kalung itu untuk menarik perhatian Nathan, dan mengungkapkan fakta yang sebenarnya.
Hari ini masalah kotak misteri itu harus segera dipecahkan, Karisa mulai risih dan tak nyaman setiap kali menemukan kotak itu dilokernya, bukanya menolak rezeki tapi bagaimanapun sesuatu yang tidak diketahui asal-usulnya akan terasa aneh jika diterima. Dan masalah yang mengangu pemikirikan Karisa akhir-akhir ini adalah isi dalam kotak itu rata-rata barang kesukaan Karisa atau barang keinginanya yang belum sempat ia punya. Jika kita pikir lagi, Nathan baru mengenalnya baru-baru ini, jadi mungkinkah Nathan mengetahui secepat itu barang kesukaan Karisa, dia saja tidak pernah mengobrol lebih dengan Nathan, meskipun pernah ya tidak sampek membahas hal-hal yang bersifat pribadi.
Tapi kembali lagi pada inisial yang selalu tertulis di secarik kertas itu, inisial ANM sudah tidak bisa di sangkal lagi, jelas sudah Arlando Nathan Malendric lah pelaku dari semua ini.
∞∞
"gimana Sa udah lo pakek?" tanya Sasha.
Karisa menganguk lesu."lo udah ketemu Kak Nathan?"
"belum, gue dari pagi belum lihat dia"
"KALIAN BERTIGA NGOMONGIN APA" teriak Pak Ladusing sambil menodongkan pistolnya ke arah mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's Karisa?
Teen Fictioncomplete parts!! "you are mine" "gue nggak suka penolakan" ⚠The first part is a bit boring ⚠Typo bertebaran ⚠Mengandung kata-kata kasar #star 02-06-21 #finish 13-02-22