35. BERSALAH

9.6K 474 16
                                    

~happy reading~

"maafin Regan ya Kak" ucap Karisa sambil mengobati lebam di pipi Nathan.

"ihs... iya nggak papa kok" balas Nathan meringis menahan sakit.

Karisa menyudahi aktivitasnya dan mengembalikan kotak P3K ke tempat semula, lalu berjalan kembali menuju branka tempat Nathan berada. "mau balik ke kelas atau disini aja?" tanyanya.

Nathan bangkit dibantu Karisa. "balik aja, I’m fine"

"beneran nih udah nggak papa"

Nathan terkekeh. "iya, yaudah lo balik dulu gih" suruhnya mendorong pelan lengan Karisa.

"yaudah kalo gitu gue balik dulu, sekali lagi atas nama Regan gue minta maaf" ucapnya setelah itu berlalu pergi meningalkan Nathan.

Nathan menatap kepergian Karisa hingga menghilang dari balik pintu, memegangi dadanya yang berdebar tak karuan dan beralih menyentuh luka yang barusan Karisa obati. 

"what is this feeling" gumamnya sambil tersenyum.

∞∞

Karisa dilanda kebingunan, harus pergi kemana dia sekarang. Balik ke kelas? Tidak mungkin dia sudah tertinggal jam pelajaran, dan jika dia memaksa kembali sudah dipastikan dia akan diomeli oleh guru. Hemm oke deh pergi ke perpustakaan sepertinya bukan ide yang buruk.

Dia lalu melangkahkan kakinya untuk pergi ke perpustakaan, lagian di jam pelajaran sekarang pasti perpustakaan sedang sepi dan penjaganya tidak ada. Setelah sampai dia lalu masuk dan mulai mencari novel untuk dibaca dan memilih duduk di meja paling pojok.

Ting!

Satu notifikasi muncul dari Siska.

SiskaUnyu :
kesini lo, kita lagi bolos di rooftop

Tanpa membalas pesan Siska, dia langsung mengembalikan novel ke rak semula dan pergi meninggalkan perpus untuk menuju ke rooftop.

Setelah sampai di rooftop dia sudah melihat dua orang sahabatnya bersama teman-teman Regan, terkecuali Regan sendiri entah dia hilang kemana. Karisa masih marah akan perbuatan Regan tadi, datang-datang langsung marah tanpa mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Huh jika diingat-ingat membuat moodnya down.

"eh bu bos udah sampek" sapa Farez saat melihat Karisa.

Karisa tak mengubris itu dan memilih untuk mendudukan diri di samping Sasha.

"udah selesai?" tanya Sasha.

"udah"

"tumben nih bolos" lanjutnya bertanya.

"iya nih si parez yang ngajak" sahut Siska yang sedang asik mengupas kulit kuaci.
Farez melotot tak terima.

"apa lo bilang gue yang ngajak, buka mata lo jelas-jelas lo tadi yang ikut kita kesini dan nama gue Farez bukan Parez, inget itu bocil"

"APAA LO PANGGIL GUE BOCIL" Siska yang tak terima lantas berkacak pinggang.
Farez ikut bangkit dari duduknya.

"ya kenapa lo nggak terima"

Siska semakin dibuat geram. "AWAS YA LO PAREZ MONYET" dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara Siska dan Farez.

"Regan gimana?" tanya Sasha.

Karisa mengalihkan pandangan dari benda pipih yang digengamnya. "gimana apanya"

Sasha mengangkat kedua bahunya. "I don’t know for sure, but it looks like he’es jealous"

Who's Karisa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang