~happy reading~
Hari senin adalah hari yang paling malas bagi seluruh murid seantero sekolah, hari dimana mereka akan melaksanakan upacara demi menghormati jasa pahlawan. Mereka tak masalah jika harus menghormati jasa pahlawan, justru yang menjadi masalah adalah saat kepala sekolah perpidato panjang kali lebar di dimimbar.
Dan masalah yang kedua adalah mereka harus berada tepat di bawah sinar matahari yang cukup panas ini untuk mendengarkan wejangan Kepala sekolah. Jangan lupakan satu hal bahwa sebelum mereka berangkat sekolah selalu berdoa agar hujan turun dan upacara tidak diselenggarakan.
"ck, lama banget sih tu kepsek" bisik Siska dengan kesal.
Karisa dkk menempati barisan terakhir dan untungnya mereka bersebelahan dengan Karisa yang berada tengah. Terik matahari membuat mereka mengeluh hebat, apalagi Siska yang sedari tadi terus saja menyumpah serapahi Kepala sekolah.
Siska juga sudah merencankan untuk pura-pura pingsan tapi kedua temanya itu tidak setuju dan menolak mentah-mentah dengan alasan 'nggak ah nanti kalau ketahuan pura-pura kan berabe'.
"hush sabar lah Sis" ucap Karisa sambil terus memandang kedepan agar tidak ketahuan anggota osis yang sedang berjaga.
Disaat Kepsek masih berpidato tiba-tiba ada suara keributan dari arah lain yang ternyata penyebabnya adalah Regan dkk telat, tidak mengikuti upacara dan sekarang sedang digiring oleh Pak Teddy untuk maju kedepan bergabung bersama murid yang terlambat atau tidak memakai atribut lengkap.
Keadaan semakin riuh saat kaum hawa bersorak heboh ketika melihat prince sekolah maju kedepan untuk dipertontonkan ke semua murid.
"tenang, semua tenang" intruksi dari Kepsek lalu melanjutkan kembali pidato yang sempat tertunda tadi.
Karisa yang awalnya sedang fokus mendengarkan Kepsek tiba-tiba teralihkan saat melihat Regan dkk maju kedepan dengan Pak Teddy yang mengiring dari belakang.
Sekarang diotaknya berputar kembali kejadian beberapa hari yang lalu, dimana saat dirinya dipeluk dan diantar kerumah oleh Regan. Bahkan dirinya belum mengucapkan terimakasih, dan dia berencana akan menceritakan kejadian yang akhir-akhir ini dia lalui bersama Regan kepada sahabatnya.
Setelah hampir satu jam akhirnya upacara telah usai dan mereka semua diperbolehkan kembali ke kelas masing-masing terkecuali murid yang terlambat atau tidak memakai atribut lengkap.
Dan disinilah sekarang murid yang terlambat ternyata hanya Regan dkk, dan juga ada 10 murid yang tidak memakai atribut lengkap. Yang terlambat hukuman akan diserahkan kepada Pak Teddy, sedangkan yang tidak memakai atribut lengkap hukuman akan diserahkan ke anggota osis.
"KALIAN BERLIMA KESISNI SEKARANG" suara Pak Teddy yang bak toa masjid dan mengema kemana-mana.
Dengan langkah gontai mereka semua menghampiri Pak Teddy. "kenapa sih Teddy bear marah-marah mulu" cebiknya kesal.
"KALIAN BERLIMA KENAPA TELAT DAN ATRIBUT KALIAN NGGAK LENGKAP"
"KAMU JUGA REGAN KAMU ITU PINTER KENAPA KAYAK GINI KELAKUAN KAMU"
"KAMU ABIMAYU KAMU ITU RAJIN SEBERNARNYA"
"DAN KALIAN BERTIGA BELAJAR DISIPLIN" hah cuaca yang semakin panas ditambah omelan Pak Teddy membuat kuping mereka terasa panas juga.
"bisa nggak sehari aja nggak bikin Bapak pusing" lanjutnya dengan memijat pelipisnya yang terasa pusing.
"Bapak kalau pusing mending istirahat aja" bukanya takut Farez malah dengan sok baiknya memberi saran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's Karisa?
Teen Fictioncomplete parts!! "you are mine" "gue nggak suka penolakan" ⚠The first part is a bit boring ⚠Typo bertebaran ⚠Mengandung kata-kata kasar #star 02-06-21 #finish 13-02-22