27. Perlindungan

316 79 37
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB.

SELAMAT MEMBACA KISAH HABI❤

HAIBA DAN BILLAL.

SEBELUM MEMBACA JAWABLAH TERLEBIH DAHULU

SUDAHKAN KALIAN TERSENYUM HARI INI?
_____

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَق

"Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya" [H.R Muslim 2708].
_____

Sudah berminggu-minggu Haiba dirawat, akhirnya kini ia sudah bisa bersekolah kembali. Namun kesalnya, ia harus menggunakan kursi roda karena ia benar-benar tidak bisa berjalan seperti biasa. Jika dipaksa berjalan, kedua kakinya akan terasa linu dan gemetar, tidak lama dari situ pasti Haiba akan terjatuh.

"Gue aja."

Nahwa mengerjapkan kedua matanya saat Billal mengambil alih posisi untuk mendorong kursi roda Haiba menuju kelas.

"Kalo gue jadi dia, pasti malu tuh. Punya orang tua gak jelas. Terus sekarang, lo liat kan, dia nyusahin orang lain."

"Cowoknya juga so alim! Bukannya dia alergi deket-deket sama cewek ya? Kok sekarang nempel mulu sama dia sih?"

"Nah, bener. Dulu gue pernah deketin dia, terus dia nolak gitu, mana pake nyeramahin lagi! Emang ya, cowok semuanya sama aja, liat yang good looking dikit pasti langsung oleng!"

"Aduh, masih pagi bund! Daripada nyindir-nyindir gak jelas tapi dapet dosa, mendingan baca Al-Qur'an sana!" geram Nahwa.

"Kena mental gak tuh?!" sindir Asyam.

Billal tidak menanggapinya, ia melanjutkan mendorong kursi roda Haiba.

"Lagian lo berdua gak liat apa?! Billal bantuin Haiba, bukan modus kaya cowok lain!" tambah Asyam.

"Billal juga gak berduaan sama Haiba. Ada gue sama Asyam! Jadi gak akan menimbulkan fitnah. Makannya kalo mau ngenilai tuh cari tau dulu. Bukan asal jeplak, Maemun!"

"Nama gue bukan Maemun!" kesal perempuan berambut pendek itu.

"Emangnya gue peduli?!" ledek Nahwa.

Di sisi lain, Haiba memejamkan kedua matanya karena omongan tidak mengenakkan tidak berhenti sampai situ saja.

"Balesan dari Allah kali! Dulu kan kerjaannya tukang nendang orang, sekarang kakinya gak bisa jalan tuh! Kasian, mana orang tuanya gak ada yang peduli lagi."

"Sut! Lo ngomong kekencengan. Kalo orangnya denger, lo mau dihajar?"

"Ya bodo amat! Mana bisa dia ngehajar, sekarang aja didorong sama orang lain. Nyusahin banget!"

Billal terus saja mendorong tanpa mendengarkan ocehan mereka. Ketika berada di lorong kelas yang masih sepi Billal melihat Haiba menepuk-nepuk kursi roda.

Haiba membuka kedua matanya lalu menoleh sekilas ke belakang. "Gue bisa sendiri."

"Enggak."

Mengukir Wajah BidadariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang