30. Amarah

409 81 78
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB.

SELAMAT MEMBACA KISAH HABI❤

HAIBA DAN BILLAL.

SEBELUM MEMBACA JAWABLAH TERLEBIH DAHULU

SUDAHKAH KALIAN TERSENYUM HARI INI?
_____

Rasulullah SAW bersabda:

لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ

Artinya: "Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga." (HR Ath-Thabrani).
_____

"Bokap lo culik salah satu keluarga Billal. Wafa namanya."

Perkataan Rafan di telpon tadi membuat Haiba semakin terpukul, ditambah pikirannya terus saja memutar kejadian di toko Sincerity tadi.

Billal dicaci maki dan difitnah karena dirinya.

Wafa diculik Syahir karena dirinya.

Tidak terasa air matanya menetes dengan perlahan karena Haiba mencoba untuk kuat.

Saat ada kursi panjang, Haiba memutuskan untuk duduk terlebih dahulu karena kakinya sudah lelah untuk dipaksa berjalan.

Haiba menengadahkan kepalanya ke langit. Ia merasa kehadiran dirinya adalah sebuah mala petaka bagi orang-orang di sekitarnya.

Pada saat matanya beralih ke sebelah kanan, ia melihat Billal sedang berdiri berjarak lima langkah dari dirinya.

"Jauh-jauh dari gue," ketus Haiba.

Billal mengangguk samar lalu mundur beberapa langkah.

Haiba bangkit dari duduknya dengan amarah yang memuncak. "JAUH-JAUH DARI GUE ANJ-"

"Jangan diterusin!" potong Billal cepat sambil menatap Haiba tanpa sadar.

Saat tatapan teduh itu menatap dirinya, air mata Haiba turun semakin deras. "ADEK LO DICULIK! MARAHIN GUE, LAL! MARAHIN GUE!"

Billal tercekat seketika saat mendengarnya. Namun, ia mencoba untuk menghadapinya dengan tenang walaupun tentu saja hatinya sangat khawatir dengan keadaan adiknya. "Buat apa?"

"LO PUNYA OTAK KAN?!"

Billal hanya diam karena menurutnya itu adalah pertanyaan yang tidak perlu dijawab.

"MARAHIN GUE GILA! ADEK LO DICULIK BOKAP GUE! SEMUA SALAH GUE! LO DIFITNAH KARENA GUE, ADEK LO DICULIK KARENA GUE! GAK ADA ALESAN LAGI BUAT LO GAK MARAH SAMA GUE!"

"Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw. yang telah bersabda, 'Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah," jawab Billal dengan tenang.

Suara tangisan Haiba mengecil saat Billal menuturkan hadits tersebut. Namun air matanya tidak bisa ia cegah untuk keluar. Haiba melangkah mendekati Billal. "Gue mau pergi, Lal. Caranya gimana?"

Billal menatap sekilas Haiba dengan bingung. "Maksud-"

"Gue mau pergi," suara Haiba melemah. "Yang jauuuh, biar lo gak bisa liat gue."

Mengukir Wajah BidadariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang