33. Belajar

161 31 72
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB.

SELAMAT MEMBACA KISAH HABI❤

HAIBA DAN BILLAL.

SEBELUM MEMBACA JAWABLAH TERLEBIH DAHULU

SUDAHKAH KALIAN TERSENYUM HARI INI?
_____

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

"Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699).
______

Haiba hanya diam ketika sudah duduk di mushola rumah Billal, dan hal itu tidak lepas dari pandangan Delisa.

"Sayang, kita makan dulu yuk!" ajak Delisa berusaha untuk menarik perhatian Haiba.

Delisa hanya mendapat jawaban sebuah gelengan saja. Tidak pantang menyerah, kini Delisa mengajak Haiba ke tempat wudhu yang masih berada di mushola itu.

Haiba hanya mengernyitkan dahi tidak mengerti.

"Ikutin gerakan Umi Del dong, biar Umi Del ada temen gitu," bujuknya.

Dengan berat hati Haiba mengangguk saja.

Gerakan awal wudhu sampai akhir Haiba ikuti sesuai dengan yang ia lihat dari Delisa. Sesudah selesai, Delisa mengajak kembali Haiba untuk duduk di tempat tadi. Namun, di kedua tangannya terdapat sebuah iqra juga kerudung.

"Sini umi pakein," katanya dengan nada lembut, dan Haiba pun dengan mudahnya menuruti perintah Delisa.

Delisa tersenyum sumringah melihat Haiba. "Masyaallah, kamu cantik banget, Haiba. Kamu harus umi sembunyiin dari Billal, kalo dia liat bisa gawat nih."

Haiba hanya merespon dengan wajah datar seperti biasanya.

"Dari pada kamu melamun, lebih baik kamu mendekatkan diri sama Allah. Kita coba belajar baca iqra dulu, insyaallah nanti umi akan bantu belajar yang lainnya, terutama shalat. Umi pasti ajarin semuanya. Kamu siap?!"

Tatapan ragu itu Haiba tunjukkan kepada Delisa. Namun melihat wajah semangat Delisa membuat Haiba jadi mengangguk.

Sudah satu jam mereka habiskan waktu untuk mempelajari iqra. Dan ketika memasuki waktu shalat fardu, Haiba hanya duduk saja di belakang.

"Jadi, kalo huruf yang berdiri itu apa?" tanya Delisa memastikan apakah sudah lancar atau belum.

"A."

"Kalo yang titik satu di bawah?"

"Ba."

"Titik nya dua?"

"Ta."

"Titik tiga?"

"Sa."

"Bukan sa, tapi tsa. Coba ujung lidah kamu sedikit dikeluarin sampe ketemu ujung gigi seri atas."

Haiba menurutinya. "Tsa."

Delisa tersenyum bangga kepada Haiba. "Alhamdulillah, kamu cepet bisa ternyata. Hari ini kita belajar empat huruf dulu ya. Oh, iya. Iqra ini kamu bawa aja. Kalo di sekolah ada jam kosong, kamu pake waktunya buat pelajari iqra biar waktu kamu bermanfaat."

Haiba mengangguk.

"Belajar itu pahala nya gede loh. Terus belajar juga gak harus di sekolah. Kamu di sini sama umi ngaji iqra pun udah termasuk belajar. Ada di salah satu hadits riwayat Ahmad berbunyi 'Barang siapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu.' Kamu bisa banyak belajar juga dari kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kamu. Kaya kejadian tadi antara kamu sama ayah kamu. Hal itu bisa kamu jadiin pelajaran, ya, sayang."

Mengukir Wajah BidadariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang