ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB.
SELAMAT MEMBACA KISAH HABI❤
HAIBA DAN BILLAL.
SEBELUM MEMBACA JAWABLAH TERLEBIH DAHULU
⬇
SUDAHKAH KALIAN TERSENYUM HARI INI?
_____يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ
وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
"Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma'ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka'at."
_____"Suara bel tuh," kata Ghifar lalu melahap nasi goreng cikur kesukaannya.
"Sama Ulya aja!" Dengan semangat Ulya sedikit berlari untuk membuka pintu.
"Kak Ulyaaa!!!!" Wafa memeluk erat tubuh sang kakak.
Ulya tidak kalah erat memeluk sang adik. Padahal mereka hanya tidak bersama selama beberapa jam saja, tapi rasanya seperti sudah berhari-hari. "Salam dulu dong."
Wafa melepaskan pelukannya sambil cengengesan. Dengan langkah ringan Wafa berjalan menuju ruang makan. "Assalamu'alaikum semuanya! Apakah wafer ku sudah ada di meja makan?!"
"Ayo!" Ulya menuntun tangan Haiba perlahan agar mengikutinya.
"Oh, Allah! Wafer ini banyak sekali!" Kedua bola mata Wafa memancarkan kebahagiaan. Ia beralih menatap Haiba lalu menghampirinya. "Lihat Kak Haiba! Hari ini Allah memberi Wafa wafer yang banyaaaaaak banget! Mari kita duduk bersama!"
Ghifar mendengus geli mendengar Wafa berbicara dengan bahasa seperti itu. "Bahasanya."
"Ini untuk Kak Haiba," katanya tanpa memperdulikan reaksi orang-orang di sana. "Oh iya, apakah tadi Kak Haiba sudah mengucapkan salam?"
Semua orang yang ada di sana beralih menatap Haiba.
Haiba menggelengkan kepalanya.
"Ayo ikuti Wafa! Tarik kedua bibir seperti ini," kata Wafa sambil menarik kedua sudut bibir kanan dan kiri menggunakan jari telunjuk kanan dan kirinya.
Haiba hanya diam memperhatikan.
Karena gemas, Wafa langsung menarik kedua sudut bibir Haiba seperti yang tada ia lakukan.
"Lalu ucapkan Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh!"
"As- assalam-"
"Mu'alaikum." Wafa menuntunnya. "Coba ulang."
Haiba menghela napasnya. "Assalamu'alaikum."
"Nah!" Wafa bertepuk tangan menandakan jika ia sangat senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengukir Wajah Bidadari
Teen Fiction"Mau diukir?" "Apanya?!" "Wajah." "Hm?" "Biar kaya bidadari. Cantik, karena selalu tersenyum." "Kenapa emangnya?" "Aku ingin melihat senyummu yang dapat mengirimku ke langit." _____ Billal Hafizh Athaillah, nama yang memiliki arti rahmat Allah swt...