2. Shalat

577 114 29
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB.

SELAMAT MEMBACA KISAH HABI❤

HAIBA DAN BILLAL.

SEBELUM MEMBACA JAWABLAH TERLEBIH DAHULU

SUDAHKAN KALIAN TERSENYUM HARI INI?

_____

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

Sesungguhnya Aku ini Allah, tiada tuhan selain Aku. Maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat untuk mengingat-Ku. - (Q.S Thaha: 14)

_____

Haiba sengaja memilih tempat duduk di belakang Billal, tepatnya Billal di bangku ke dua dekat dengan tembok sedangkan Haiba bangku ke tiga dekat dengan tembok. Ia merasa penasaran terhadap laki-laki itu. Tidak berani menatap, bibirnya selalu komat-kamit dan membawa benda yang entah apa itu namanya. Dan satu lagi, hanya Billal satu-satunya orang yang mengatakan bahwa dirinya orang yang disukai setan.

Matanya tak lepas dari sosok laki-laki di depannya yang sedang membaca buku tebal dengan tubuh menyandar ke tembok sehingga Haiba bisa memperhatikannya dari samping. Kedua matanya bulat dan teduh juga tahi lalat kecil di kelopak mata kanannya membuat manis apalagi disaat Billal sedang menundukkan pandangannya pasti tahi lalatnya terlihat jelas, hidung mancung, bibir merah, kulit putih, dan satu lagi rambutnya yang basah.

Jika pernah mendengar laki-laki itu akan terlihat keren ketika selasai berwudhu, itu sangat berlaku bagi Billal.

Terlalu terpesona memandang laki-laki di depannya, ia sampai terlonjak kaget saat ada seseorang menyodorkan minuman kepadanya.

"Lal, dia liatin lo mulu tuh!"

Dasar mulut ember! Haiba memelotot kepada Ezar sambil mengepalkan tangan kanannya. Sedangkan Billal langsung mengubah posisi duduknya menjadi menghadap ke depan.

Ezar ikut memelotot sambil berkata, "Mau gak nih?"

Haiba menatap Ezar penuh dengan curiga. Memberi tapi mata sambil memelotot, mana ada yang seperti itu. Ezar terus saja menyodorkan minuman itu hingga mengenai wajahnya. Saat akan dibawa, Ezar menariknya kembali. "Kalo gak niat ngasih gak usah nawarin!"

"Wes!" Ezar mengerjapkan kedua matanya karena kaget oleh bentakan Haiba. "Ini buat lo kok. Tapi ada syaratnya kalo lo mau."

"Gue gak mau," tolak Haiba dengan kesal. Bahkan wajahnya sudah cemberut sembari bersedekap dada.

"Gampang kok. Ayo dong!"

Haiba hanya menaikkan satu alisnya tanpa berniat untuk menjawab.

"Lo senyum, dapet minuman gratis!" kata Ezar sambil menaik turunkan alisnya, dan senyuman di bibirnya sehingga membuat matanya semakin menyipit.

"Gue bisa beli."

Ezar mengangguk-anggukan kepalanya lalu meminum minuman yang tadinya untuk Haiba. Ezar memang sengaja membeli minuman hanya karena ingin melihat Haiba tersenyum. Abisnya Ezar penasaran. "Selain tukang cemberut, tukang marah-marah, ternyata kau songong juga mbak manis."

Mengukir Wajah BidadariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang