BAB 34

37.8K 5.7K 898
                                    

Hari ini sepulang sekolah Ara berniat ingin ikut bersama Daniel ke base camp geng Tyrion, bukan tanpa alasan Ara ingin ikut. Ara bosan dirumahnya dan ia juga penasaran dengan base camp anak Tyrion. Dan kini berakhirlah Ara duduk diatas motor Daniel. Tadinya Ara ingin ikut bersama kedua abangnya tapi mereka sudah pergi terlebih dahulu.

" bebep Daniel aku peluk ya" ucap Ara, dia ingin modus pada Daniel. Mumpung ada kesempatan tidak boleh disia - siakan

" Iya peluk aja Ra, nggak papa kok" ucap Daniel sanatai

Jawaban dari Daniel membuat senyum Ara mengembang dan langsung memeluk Daniel kesenangan. Menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit, kini kedua orang itu sampai didepan base camp Tyrion. Markas Tyrion sebuah rumah minimalis, terlihat terawat. Layaknya rumah pada umumnya.

" yuk masuk" ucap Daniel pada Ara.

Ara mengannguk dan langsung menggandeng tangan Daniel, keduanya masuk beriringan. Namun masih didepan pintu keduanya mendengar keributan.

" BANGSAT, berapa kali udah gue bilang bukan GUE PELAKUNYA BANGSAT" terdengar suara Rafan menggema dari dalam rumah

" LO JUGA WAKTU ITU IKUT ANJING" lanjut Rafan lagi

" Lo nuduh gue? BUKAN GUE ANJING" sahut Arsen menaggapi ucapan Rafan.

Daniel dan Ara masih diam didepan pintu mendengar perdebatan yang ada didalam rumah.

" LO BERDUA TOLOL BAT. Kenapa malah saling menuduh, ini kesalahan kita semua. Kesalahan geng Tyrion" ucap Arsen menengahi keduanya

Ara dibuat bingung dengan perdebatan yang ada didalam rumah, Ara menatap Daniel yang menghela napas kasar.

" Daniel mereka kenapa?" tanya Ara kepo

" Geng Tyrion pernah buat kesalahan besar Ra, dan sampai sekarang tidak ada orang yang tahu itu" ucap Daniel

"masuk aja yuk" ucap Daniel sambil membuka pintu, tepat masuk kedalam pintu keduanya dikagetkan dengan amarah Allard

" BANGSAT,kalau aja lo nggak terpancing dengan hoax sialan itu semuanya nggak akan begini. KALAU OTAK SIALAN LO ITU LO PAKE, LO NGGAK BAKAL BUNUH ABANGNYA LIONA ITU ANJING" murka Allard menatap Rafan.

Mendengar itu Rafan langsung melayangkan pukulan tepat diwajah Allard, pukulan Rafan tidak main - main Allard sampai mengeluarkan darah dari sudut bibirnya.

Sedangkan Ara seketika otaknya eror, pertanyaan bermunculan diotaknya.

" Liona punya abang? padahal jelas - jelas tertulis dinovel Liona itu anak tunggal. Lalau apa ini? kenapa jadi punya abang, jelas - jelas dinovel dijelaskan sejelas - jelasnya seluk beluk keluarga Liona" batin Ara

" Gue nggak akan kaya gini bangsat, gue muak dengan semua ini. Kenapa gue dan geng Tyrion harus ikut menanggung kesalahan lo. Lo tanggung sendiri anjing" maki Allard pada Rafan

" Allard STOP. Lo bodoh, sangat bodoh. Bahkan lo juga ikut dalam peristiwa itu tolol, lo berdua terlalu kekanak - kanakan" ucap Arsen

" Tapi gue sudah muak dengan jalang sialan itu, gue muak dengan semua tingkah dia. ARGGHHH" jawab Arsen frustasi

" Bahkan diantara kita nggak ada yang mengaku mengenal saudara Liona tapi kenapa Rafan malah sebaliknya, bahkan dia mau menjadi pelindung Liona" ucap Allard lagi

Ara sama sekali tidak mengerti arah pembicaraan mereka. Dia sangat bingung.

"maksudnya apasih? ada kejadian begitu, maksudnya Rafan membunuh abangnya Liona terus Rafan merasa bersalah dan menggantikan sosok abang Liona begitu?" batin Ara

Transmigrasi Gadis Pemalas [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang