BAB 16

58.1K 7.9K 196
                                    

Ara kembali kesekolah setelah seharian penuh beristirahat. Wajahnya yang ceria kembali hadir. Memasuki ruangan kelasnya Ara disambut teriakan heboh dari teman Black bobanya .

" Welcome back Ara, akhirnya setelah hiatus selama sehari akhirnya kamu kembali. Hidup ini hampa tanpa kehadiran dikau" ucap Rafael dramatis dan memeluk Ara, seakan mereka terpisah lama.

" iya gue emang ngangenin, kurang apalagi gue. Sudah cantik, imut, ngangenin, baik" ucap Ara bangga

" najis" sahut Dadang atas kepercayaan diri Ara yang sangat tinggi

" tapi lo udah sehat kan?" tanya Regan pada Ara

" udah Regan ganteng. Ara kan strong" ucap Ara.

Ara berjalan kekursinya diikuti Regan, Dadang, dan Allard. Mereka memperhatikan semua pergerakan Ara.

" btw masalah cupang bapak lo bagaimana Gan?" tanya Ara.

" ya begitulah, gue dikasi hukuman" ucap Regan membuat yang lainnya penasaran dengan hukuman Reganm

" hukuman apaan?" tanya Dadang

" tiap pagi gue harus nyanyiin lagu buat cupang baru daddy. Dengan lagu yang berbeda selama dua minggu dan setiap nyanyi gue juga harus joget" ucap Regan menghela napas.

" Lah tujuannya buat apa ngab?" tanya Dadang lagi

" Kata daddy biar cupang barunya terhibur dan bahagia. Semakin bahagia makan semakin itu cupang berumur panjang" jawab Regan lagi

" teori dari mana itu. Nggak pernah dengar gue teori macam itu. Daddy lo ngadi - ngadi" timpal Ara

" gue iyain ajalah, dari pada gue dicoret dari kk" ucap Regan.

Keempat orang tersebut hening. Tidak ada lagi yang membuka suara. Sampai Arkan bersuara, memecah keheningan.

" eh ayang Ara, udah sehat beb?" tanya Arkan

" udah beb, hati gue nih yang nggak sehat" jawab Ara

" kenapa dengan hatimu beb?" tanya Arkan lagi

" Hati ini sakit melihat kau dengannya. Melihat kau tersenyum manis kepadanya hati ini bagai ditusuk" ucap Ara dramatis

Teman Black bobanya yang mendengar itu hanya melirik Ara sinis atas semua tingka alay Ara

" maafkan aku beb, tapi memang hati ini memilihnya. Tidak bisa ditawar lagi apa lagi minta diskon. Tidak akan pernah bisa" ujar Arkan tak kalah dramatisnya.

Rafael menendang kaki Arkan, kesal dengan tingkah keduanya.

" Alay bat" ucap Rafael yang dibalas cengiran dari Arkan dan pergi dari sana.

" eh open house dong. Gue mau main kerumah lo pada" ucap Ara menatap ketiga temannya.

" jangan dirumah gue Ra, yang ada lo pada dijadiin daddy gue buat menghibur cupangnya" tolak Regan.

" dirumah gue juga jangan, bukannya gimana tapi gue ngeri liat mama gue yang heboh." tolak Rafael juga

" lah heboh kenapa?" tanya Ara

" mama gue heboh kalau gue bawa teman kerumah. Pokoknya heboh bat. Mau main doang tapi udah kaya mau ngadain acara nikahan" ucap Rafael

" kalau begitu dirumah Dadang saja" usul Ara menatap Dadang

" sabi sih, mau kapan?" tanya Dadang

" lusa gimana?" usul Regan yang diangguki yang lainnya.

Obrolan mereka berakhir bersamaan masuknya guru kedalam kelas. Memulai progaram belajar mengajar.

Transmigrasi Gadis Pemalas [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang