BAB 17

55.5K 7.6K 234
                                    

Rafan terlihat santai dengan segala celotehan yang keluar dari mulut Ara. Hal itu semakin membuat teman - temannya bingung, kemana Rafan yang mereka kenal emosian, disenggol sedikit langsung marah. Kemana Rafan yang sangat tidak suka dengan cewe yang cerewet. Stefa saja tiap melancarkan aksinya mendapat makian dari Rafan. Lah ini, orangnya bahkan dengan santai meminum es teh milik Ara.

" makanya nanti pulang bareng biar gue kasih triknya" ucap Rafan.

" oke, ntar tunggu gue fren" ucap Ara berujar semangat

" padahal abang mau ngajak Ara beli album Twice" ucap Allard menatap Ara

" EH BENERAN? MINGGU AJA YA BANG. MINGGU ARA BISA OK" ucap Ara dengan intonasi tinggi sakit bersemangatnya.

Dirinya baru kepikiran sekarang, kenapa dia tidak hunting album dan perintilan - perintilan idolanya saja. Membeli Album, baju, atau barang - barang yang berhubungan dengan sang idola. Ara tidak hanya menyukai yang berbaur Korea saja. Jika ada lelaki tampan maka Ara akan menyukai apapun itu.

" yudah deh, minggu ya nggak boleh ingkar janji" ucap Allard. Ini merupakan trik Alan untuk semakin dekat sang adik.

" iya. Ara mah nggak kaya doi yang cuman bisa ngomong janji tapi nggak ada pembuktian. Ara nggak kaya gitu" ucap Ara tersenyum kearah Allard.

" dih najiss, nggak usah senyum - senyum gitu lo. Muka lo seram kalau pura - pura manis. Sudah muka tengil paling cocok buat lo" ucap Dadang yang mendapat tatapan sinis dari Ara.

Ara menyadari bahwa ternyata hanya dirinya yang cewe diantara mereka. Bukannya Ara tidak suka hanya saja mengapa sejak bearada didunia novel ini, dia jarak berinteraksi dengan perempuan. Mungkin nanti dia akan mencoba mengakrabkan diri dengan teman perempuan satu kelasnya.

" Jadi kangen sama teman - teman" batin Ara mengingat teman perempuannya saat dia jadi Anne.

Sesuai janjinya dengan Rafan untuk pulang bersama. Kini Ara bersiap pulang, memasukkan buku - bukunya kedalam tas.

" Ra pulang sama siapa?" tanya Dadang

" sama Rafan beb" jawab Ara

" okey, gue sama yang lain duluan yak." ucap Dadang

" ok. Hati - hati lo pada" balas Ara yang diacungi jempol oelh Dadang.

"Ara" panggil Angga menghentikan langkah Ara yang berjalan keluar dari kelas

" ada apa gerangan?"tanya Ara menatap Angga

"bentar gue mau tanya" ucap Angga menghampiri Angga

" apaan " tanya Ara

" member NCT yang lahir di Bandung siapa?" tanya Angga

" hah member NCT lahir di Bandung. Ngadi - ngadi lo" ucap Ara

" Serius Ara, gebetan gue posting poto terus captionnya my love from Bandung. Terus dia ngetag akunnya NCT" ucap Angga serius

" nih potonya" lanjut Angga memberikan ponselnya menunjukkan postingan sang gebetan.

" Bego lo.ini tuh potonya Haechan. Itu editan Angga ganteng terus dibikin ala - ala boyfriend material. Vibesnya anak Bandung gitulah. Dipinterest banyak tuh kaya gini" jelas Ara

" gue kan nggak tahu Ara cantik. Makasi ya. Gue nggak jadi galau. HAHAHAHA" Angga menertawai kebodohan dirinya sendiri.

" dasar bocah edan" ucap Ara lalu keluar dari kelasnya

Ara dikejutkan dengan Rafan yang ternyata menunggunya didepan kelasnya.

" lama" ucap Rafan langsung menarik tangan Ara. Membawa Ara keparkiran.

Transmigrasi Gadis Pemalas [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang