BAB 45

36.3K 5.2K 603
                                    

Hola kawann,
Nungguin ya??

Selamat membaca✨

Ara terlihat bosan diruang rawat inapnya. Sebenarnya ia tidak sendirian melainkan ditemani oleh sang mommy dan sang daddy. Tadi pagi kedua orang tuanya langsung datang kerumah sakit. Awalnya kedua saudaranya dan juga Rafan tidak ingin pergi kesekolah, dengan alasan untuk menjaga dirinya. Namun Ara dengan cepat menolak, ia menyuruh ketiga lelaki itu untuk kesekolah saja. Ara menatap kedua orang tuanya yang tengah makan di sofa yang disediakan diruangan tersebut.

Terhitung sudah satu bulan Ara berada didunia novel, Ara sudah pasrah pada keadaan, toh juga kalau penulis sudah sadar dia akan kembali pada dunianya. Namun ada beberapa hal yang Ara sayangkan jika ia kembali keduanya. Yang pertama dan paling utama adalah Cogan, karena selama Ara didunia novel ini Ara berteman dengan serbuk berlian. Yang kedua adalah harta yang ia miliki didunia novel ini, disini ia bisa membeli apapun yang ia mau tanpa melihat harga. Dan yang terakhir sekolah dan juga seragam sekolah yang keren, saat jadi Anne ia sangat ingin memakai seragam sekolah seperti yang ada di drama korea dan disini itu terwujud.

" bosan sekali epribadehh" ucap Ara yang dapat didengar oleh orang tuanya

" kamu bosan sayang?" tanya sang mommy

" iya mom" jawab Ara lesu.

" Kamu masih dalam pengobatan, apalagi kepala kamu masih harus mendapat perawatan intesif biar cepat sembuh. Kamu sabar ya sayang, mau nonton?" ucap Sang mommy lembut

" iya mom Ara selalu sabar" jawab Ara

" mom nyalain tv ya biar kamu nggak bosa. Mom sama dad tinggal dulu ya, kita mau beli buah buat kamu. Nggak papa kan ditinggal sendiri?" tanya sang mommy mengelus lembut rambut Ara

" gak papa mom" jawab Ara tersenyum manis

Kedua orang tua Ara pun meninggalkan Ara sendiri diruangannya, Ara menonton acara tv mencoba menghilangkan rasa bosannya.

Atensi Ara teralihkan saat seseorang membuka pintu ruangannya, yang ternyata merupakan dokter yang menangani dirinya.

" Halo Ara selamat siang" sapa dokter tersebut

" halo juga dokter ganteng" jawab Ara tersenyum manis

" liat senyuman manis dokter ganteng, Ara merasa jauh lebih baik" ucap Ara dengan senyuman manisnya

" hahaha ada - ada saja kamu ini" balas dokter tersebut dengan tawanya

" dokter udah punya pengisi hati kah?" tanya Ara langsung

" belum" jawab dokter tersebut sembari memeriksa Ara

" Aku ikhlas kok jadi pengisi hatinya dokter ganteng, Asal dokter ganteng mau membuka pintu hati dokter yang sudah kuketuk sejak lama" ucap Ara tersenyum malu - malu

" sekolah dulu yang benar, jangan main cinta - cintaan" ucap sang dokter sambil mencubit hidung Ara gemas

" akutuh kaya gini cuman sama dokter. Dokter membuat hatiku jedag jedug tak menentu" jawab Ara

" nggak usah gombal, minum obat teratur ya biar cepat sembuh. Kepalanya jangan banyak gerak dulu" jelas dokter tersebut

" nanti dokter periksa lagi oke" lanjut dokter tersebut

" iya dokter ganteng. Makasi dokter ganteng, Ara suka deh" ucap Ara dengan cengiran lebarnya

" ya udah dokter tinggal dulu, selamat istirahat" ucap sang dokter lalu keluar dari ruangan Ara, meninggalkan Ara seorang diri lagi

" kesempatan cuy, masih kosong hatinya, aww" ucap Ara kesenangan

" kan kupepet terus hingga hati ku mutualan dengan hatinya" lanjut Ara lagi

Transmigrasi Gadis Pemalas [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang