BAB 43

37.8K 5K 629
                                    

Dirumah sakit, geng Tyrion dan keluarga Ara masih tetap menunggu kesadaran Ara. Orang tuanya dengan cepat datang kerumah sakit mendengar kabar dari Allard. Geng Tyrion masih tetap setia menunggu diluar, sebenarnya mommy Ara sudah menyuruh mereka untuk pulang saja namun mereka menolak dan akan menunggu Ara hingga sadar.

Mommy Ara mengelus lembut tangan Ara mengharap sang putrinya untuk segera sadar. Begitu juga sang daddy Ara yang menatap sedih kearah Ara yang berbaring tak sadarkan diri dirumah sakit.

" dad, mom kalian pulang ya sudah malam loh. Biar Arsen sama Allard yang jaga Ara ya" ucap Arsen lembut menatap kedua orang tuanya

" mommy mau nungguin Ara" ucap sang mommy yang masih mengelus tangan Ara

" mom belum makan loh, mommy mau Ara sedih liat mommy nggak makan? besok mom datang lagi oke. Ara bakal baik - baik saja. Kan ada Allard sama Arsen" bujuk Arsen agar sang mommy mau pulang dan makan.

" mommy pulang ya, terus makan dan istirahat" ucap Allard yang juga ikut membujuk sang mommy.

" tapi kan Al..." jawab sang mommy

" percaya sama kita oke. Dad pulang ya sama mommy" ucap Arsen.

Sang daddy hanya mengangguk lemah, biar bagaimanapun istrinya juga harus makan dan istirahat, Keduanya pun pulang kerumah meninggalkan Arsen dan yang geng Tyrion disana.

Selang beberapa menit orang tua Ara pulang. Rafan tiba dirumah sakit, menghampiri Anak Tyrion yang menunggu diluar.

" Ara bagaimana?" tanya Rafan menatap teman - temannya

" belum sadar Fan" jawab Dimas.

Rafan menghela napas kasar, dirinya sangat takut terjadi sesuatu pada Ara.

Setelah hampir lima jam dirinya tidak sadarkan diri, Ara menggerakkan jarinya. Secara perlahan kelopak mata Ara terbuka. Ara menatap langit - langit ruangan yang ia tempati. Mengalihkan tatapannya Ara memperhatikan setiap sudut ruangannya.

" Ini gue dirumah sakit apa gimana ini?" batin Ara

" kepala gue sakit banget, gue kenapa dah" batin Ara lagi

" wait, gue nggak lupa ingatan kan" lanjut Ara dalam hatinya

" ok. Lima kali lima sama dengan dua puluh lima. Satu tambah satu sama dengan dua, member NCT ada 23, member Twice ada 9. Cita - cita gue menikahi anak tunggal kaya raya. Gue berpindah dalam dunia novel, gue suka cogan. Gue sekarang lagi ngincar adek kelas yang gue temui digerbang" ucap Ara dalam hatinya

" Syukurlah gue nggak lupa ingatan. Kalau gue lupa ingatan sayang banget kontak cogan yang ada diponsel gue" lanjut Ara lagi

"duh kepala cantik gue sakit banget. Orang - orang kagak ada yang khawatirin gue apa gimana ini, masa cewe cantik kaya gue dibiarin sendiri sih. Kan aku tidak suka sendiri" lanjut Ara lagi berceloteh dalam hatinya

Ara menatap tangannya yang diinfus. Ara mengangkat tangannya yang diinfus dan menatapnya dengan intens.

" wow kece parahh, gue diinfus. Anjay keren bat" ucap Ara menatap kagum infus tersebut

" Gue mana pernah diinfus waktu jadi Anne, sakit kepala aja bukannya dikasih obat malah diomelin mama. Dibilang aku sakit karena make handphone teruslah, karena sering makan es lah, karna malas lah" dumel Ara dalam hatinya

" gue juga kagak pernah sakit parah, paling mentok demam itupun sehari istirahat sudah sembuh" lanjut Ara mengenang dirinya saat jadi Anne

" kece juga sih tangan gue diinfus. Poto dulu ah biar nanti bikin snap IG biar aesthethic gitu hehehe" ucap Ara sambil meraih ponselnya yang berada dinakas yang ada disampingnya.

Transmigrasi Gadis Pemalas [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang