BAB 20

51.3K 6.7K 123
                                    

Sesuai perkataan Allard beberapa hari yang lalu, dia ingin mengajak Ara membeli album Twice. Keduanya kini tengah sarapan bersama dengan anggota keluarganya.

" Ara sama bang Allard emang hari ini mau kemana?" tanya sang mommy

" Mau cari pacar buat bang Allard mom. Kasihan mom tangan bang Allard sampai lumutan nggak pernah gandeng doi" jawab Ara

" Kalau Ara sih nggak perlu diragukan lagi mom" ucap Ara membuat sang mommy bingung

" diragukan apanya sayang?" tanya sang mommy

" nggak usah diragukan kalau Ara juga nggak punya pacar. Tapi Ara nggak sealay bang Allard. Yang sering nangis dipojokan karna jomblo" ucap Ara.

Allard yang mendengar perkataan Ara melototkna matanya. Menatap Ara kesal. Bisa - bisanya Allard yang ganteng dibilang nggak laku.

" Ada - ada saja kamu Ra. Makan yang banyak biar sehat" ucap Sang Daddy

" iya dad" jawab Ara

Setelah acara sarapan bersama keluarganya, Ara dan Allard berangkat. Mereka memutuskan untuk ke mall.

" Bang Allard benaran jomblo ya?" tanya Ara sembari berjalan bersama Allard. Mereka berjalan sambil melihat - lihat sesuatu yang menarik dimall tersebut

" Menurut lo. Gue bukannya nggak laku ya. Tapi malas saja sama cewe, susah dimengerti. Ribet" ucap Allard. Memang benar Allard mempunyai wajah ganteng tentu semua wanita akan tertarik menjadi pacarnya. Namun Ara hanya cuek saja tidak terlalu tertarik berpacaran.

" iyain aja dah" ucap Ara

Sebelum hunting Album dan perintilan dari sang idola, Ara dan Allard melihat - lihat baju dulu. Allard ingin membeli hodie katanya.

Ara melihat - lihat pakaian yang berjejer rapi. Melihat harga pakaian yang menarik menurutnya.

" Anjir 3 juta. Hodie doang 3 juta. Skip ajalah " ucap Ara mengembalikan hodie yang ia pegang tadi dan berajnak dari sana

" Eh tapi kan ini didunia novel. Dan gue disini jadi anak sultan. Bego banget Ara" ucap Ara lalu kembali ketempat semula dan mengambil hodie warna hitam, hodie yang ia pegang tadi

" Kalau ini didunia gue, habis gue dicincang sama mama" ucap Ara

" Beli baju diatas tiga ratus ribu aja diomelin tujuh hari tuju malam, dah gitu tiap ada kesalahan diungkit - ungkit pula" ucap Ara mengingat betapa dulu mamanya mengomeli dirinya saat membeli baju dengan harga tiga ratus ribu.

Ara menemui Allard yang sedang memilih hodie yang menurutnya menarik.

" udah dapat bang?" tanya Ara

" Belum Ra, nggak ada yang menarik" ucap Allard menatap Ara yang menenteng hodie warna hitam.

" Yang ditangan kamu bagus itu. Abang juga beli sama kaya kamu" ucap Allard

" Abang suka. Yaudah, biar kita juga couple" ucap Ara tersenyum yang diangguki Allard.

Selesai membeli hodie keduanya pergi dari sana menuju tempat dimana album dan perintilan sang idola dijual.

" Wah ini namanya surga dunia. Perbuatan baik apa yang kulakukan dimasa lalu" ucap Ara menatap kagum tempat yang dipenuhi album dari berbagai macam group idol.

" mau nangis. Terharu anjirr, kalau Asep ada disini gue udah pamer sama itu anak dan juga sama teman satu kelas gue, Gue bakal bilang kalau gue bukan Anne yang miskin lagi, yang kalau dikantin suka nyolong gorengan" ucap Ara pada dirinya sendiri.

Transmigrasi Gadis Pemalas [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang