BAB 31

40.9K 5.4K 201
                                    

Pagi ini terlihat keluarga Adijaya sedang sarapan bersama, kehebohan yang terjadi tadi malam cukup mengguncang mental kedua orang tua Ara. Bagaimana tidak mereka melihat aksi sang putri yang sangat mantap sekali. Ara yang mereka kenal pendiam, tidak suka berbicara, dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Kejadian semalam langsung mematahkan semuanya.

" Makan banyak sayang, energi kamu pasti terkuras karna semalam" Ucap Sang mommy

" maaf ya mom dad, semalam Ara mengucapkan kata - kata yang tidak pantas didengar orang tua. Ara terlanjur emosi" ucap Ara meminta maaf

" lain kali jangan diulangi" ucap sang mommy lembut sambil mengusap kepala Ara

" gila mommy Ara baik bat. Coba mama aku, pasti otw jadi sate. Diomelin setiap hari, udah gitu dibandingin pula sama anak tetangga" barin Ara

" iya mom" ucap Ara lalu memakan makanan miliknya.

Sembari memakan makananya Ara mendongak menatap kearah Allard dan Arsen yang juga menatapnya. Ara menatap kedua laki - laki itu dengan wajah tengilnya.

" pasti mereka marah sama gue, mereka pasti berada dipihak sijamet kurang belaian itu" batin Ara

Menghabiskan makanannya, Ara pamit pada kedua orang tuanya.

" mom dad Ara berangkat ya" pamit Ara yang diangguki kedua orang tuanya

Ara tiba disekolahnya dengan diantar oleh sopir, Ara tidak tahu menyetir mobil. Waktu menjadi Anne keluarganya memang punya mobil tetapi ia tidak pernah diijinkan untuk belajar. Ara juga tidak terlalu tertarik untuk hal itu. Berjalan disepanjang koridor kelas dengan suasana hati yang lumayan baik. Sesekali Ara memberikan senyumannya pada cowo ganteng yang ia lihat. Dari arah parkiran Ara melihat Rafan dan Liona yang berjalan bersama. Sepertinya mereka berangkat bersama.

" untung gue nggak baperan. Kata gue juga apa Rafan suka sama Liona" ucap Ara, berbicara pada dirinya sendiri.

Ara melangkahkan kakinya menuju kelasnya, tidak ingin meihat kedua pasangan yang tidak jelas itu.

" HOLA SELAMAT PAGI" ucap Ara menyapa teman sekelasnya

" Pagi Ara cantik" Sahut Arkan, tentu kita tidak lupa dengan Arkan playboy satu kelas Ara.

" ceria amat Ra" ucap Arkan

" iya dong. Masa muka cantik, manis, imut begini malah murung nanti jadi jelek" ucap Ara

" mantapp Ara" ucap Arkan

Ara meletakkan tasnya dibangku miliknya dan berjalan kearah Arkan.

" btw lo ada kenalan cogan nggak?" tanya Ara

" banyak Ra, gue kan cogan teman gue juga harus cogan dong" ucap Arkan narsis

" kenalin gue dong" ucap Ara menatap Arkan dengan menaik turunkan alisnya

" bisa diatur, lo ada waktu kapan?" tanya Arkan

" kapan aja gue bisa kawan, gue kan pengangguran tapi berkelas" ucap Ara tersenyum

" okss ntar gue kabarin" ucap Arkan.

Obrolan keduanya terhenti dengan teman - teman blackboba Ara yang datang.

" selamat pagi marmut" sapa Regan

" selamat pagi juga sapi" jawab Ara

" sehat kan lo?. Sialan si Liona tahu gitu kan kita nungguin lo" ucap Dadang merasa bersalah

" santai kawan. masalah segitu mah kecil. Nggak kerasa" ucap Ara padahal dirinya tadi malam sudah kalut untung saja Jeffry datang.

" btw gaes. Ngedugem yok nanti malam" ajak Ara tiba - tiba

Transmigrasi Gadis Pemalas [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang