Hari ini Ara kembali sekolah dengan suasana hati senang, Ara duduk dibangku miliknya sembari menatap ponselnya dengan senyuman manisnya. Awalnya saat dia masuk sekolah dirinya dibuat heran dengan kasus tentang Liona. Semuanya biasa saja seolah tidak terjadi masalah apapun, coba kalau disekolahnya saat jadi Anne pasti berita ini akan pemberitaan dimana - mana. Tapi ya namanya sekolah elit tentu saja berbeda.
Selesai pelajaran olahraga tadi, guru menyuruh mereka untuk istirahat dikelas karena waktu istirahat masih akan berbunyi lima menit lagi. Rafael menatap Ara heran yang sedari tadi tersenyum manis, dia bergidik ngeri melihat Ara yang senyum seperti orang gila.
"Gila lo ngab" ucap Rafael menatap Ara.
"Iya Raf, aku gila karena cogan. Aww" jawab Ara.
"Kantin yuk biar gak makin gila" ajak Rafael.
"Tapi kan belum bel kawan, nanti guru marah" ucap Ara menatap Rafael bingung.
"Ck, itu akal - akalan sibotak. Sudah ayo" Rafael menarik tangan Ara keluar dari kelas diikuti teman black bobanya.
Seperti biasa Ara yang akan memesan makanan untuk mereka, Ara membawa nampan yang berisi pesanan mereka. Dengan cepat Regan meraih makanannya dan langsung melahap dengan hikmat.
"Jangan seperti monyet kelaparan kawan" ucap Ara menatap Regan yang makan dengan lahap
"Lapar kawan" jawab Regan tanpa mengalihkan fokusnya.
Hening melanda keempat orang tersebut, bel istirahat berbunyi setelah Regan menghabiskan makananya. Berbeda dengan yang lainnya yang masih sisa setengah, mereka menatap heran Regan yang sangat cepat menghabiskan makanannya.
"Keren juga skill lo" ucap Ara menepuk bahu Regan.
"Baru tahu lo" jawab Regan sombong.
"Halah jamet" ucap Dadang menatap Regan sinis.
"Sirik aja kerjaan netizen" balas Regan dengan tatapan tak kalah sinis.
"Ara nanti bakalan kangen banget sama kalian. Pokoknya nati kalian bahagia terus ya" ucap Ara tiba - tiba yang mendapat tatapan tak biasa dari sahabatnya.
"Lo kenapa sih Ra? tiba - tiba ngomong begitu. Lo mau kemana?" Tanya Rafael menatap Ara.
"Gak papa, sudah lupain aja" ucap Ara lalu kembali fokus pada makananya.
"Kalau gue jujur kalian tida akan percaya" batin Ara.
Mereka dikagetkan dengan geng Tyrion yang datang kemeja mereka dan menjatuhkan piring Ara kelantai, tentu saja penghuni kantin yang sudah mulai ramai terkejut dengan baru saja yang terjadi. Ara menatap bingun kedua saudaranya dan juga Rafan yang menatap dirinya tajam.
"Kenapa sih? kok pada liatin Ara seperti melihat buronan" tanya Ara bingung
"Hapus" ucap Rafan menatap Ara tajam
"Ha? hapus apaan? Hapus perasaan aku kekamu? tentu saja aku tidak bisa" jawab Ara
"Hapus Ara" ucap Rafan lagi dengan suara yang ditekankan
"Hapus apaan kawan? sungguh aku tidak mengerti yang kamu katakan" ucap Ara frustasi
"Ini apa?" tanya Rafan sembari menunjukkan postingan Ara di Instagram miliknya.
Ara menatap geng Tyrion dengan cengiran lebarnya, postingan yang membuat Ara sedari tadi senyum - senyum dikelas. Ara hanya menjalankan misi untuk kebaikan dirinya dimasa depan, tidak kurang dan tidak lebih.
"Hehehehe, agak susah fren" ucap Ara cengengesan.
"Ara" panggil Arsen dengan suara tegasnya.
"Hapus" lanjut Arsen lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Gadis Pemalas [Sudah Terbit]
FantasiDi wattpad tidak akan di revisi!!!! Revisi hanya ada di versi novel!!! Karya sendiri!! Rexanne Adelia gadis pemalas yang hidupnya monoton. Pecinta cogan dan hidupnya tidak boleh jauh dari yang namanya wattpad. Bercita - cita mempunyai suami kaya pa...