Setelah open house dirumah Dadang yang berakhir dengan kue gosong. Kini Ara sudah berada dirumahnya. Ara yang tiduran disopa panjang yang ada didepan tv. dan Arsen, Allard dan Rafan yang duduk. Ara mengambil ponselnya dan memeriksa notifikasi. Ara senyum - senyum membaca isi chatnya dengan Daniel.
" Daniel orangnya asyik bat, cocok dijadikan teman hidup" gumam Ara senyum - senyum sendiri
" Ya Tuhan jika boleh meminta selama didunia novel ini jadikanlah Daniel pacarku, kalau Daniel tidak bisa Agam pun jadi, kalau Agam tidak bisa Arkan yang play juga nggak papa kok Tuhan" gumam Ara mengucapkan doanya
" Kalau suatu nanti gue balik, gue bakal jarang ketemu yang namanya cogan. Lingkup pergaulan gue terlalu minim cogan. Paling nanti gue tiap hari ketemu Asep. Jadi aku memohon ya Tuhan setidaknya satu dari semua cogan yang ada di Gravity High School menjadi pacarku. Jadi yang kedua gass" gumam Ara sembari memperhatikan chatnya dengan Daniel.
Ara membalikkan posisi tubuhnya dari yang tengkurap menjadi telentang. Menatap keatas
" Gue penasaran sama hubungan Rafan dan Liona. Kenapa disini gue jarang banget lihat mereka bareng ya. Rafan juga lebih sering disni dan pulang dari sini selalu larut malam. Kalaupun alurnya berubah tapi . Au ah bodo nggak mau mikirin kaya begituan.' batin Ara.
" butterfly effects. Keren juga sih. Gue jadi kepikiran kira - kira jodoh gue sekarang lagi apa ya. Ganteng nggak ya nanti jodoh gue. Kalau boleh request gue mau modelan kaya Jaemin atau nggak Jaehyun" gumam Ara.
Ara menoleh kearah Allard yang sibuk bermain ponsel, kemudia ia melihat kearah Arsen yang menonton tv, lanjut ia melihat kearah Rafan dan tatapan mereka bertemu. Ternyata Rafan juga menatapnya, Ara mengalihkan tatapannya dari Rafan kemudia bangkit dari rebahannya dan berubah menjadi posisi duduk
" Bang Allard beli Amer yuk" ucap Ara
" untuk apa Ara?" tanya Allard menatap Ara
" Buat diminum lah ya kali buat dijadiin shampo. Kan gak bisa nggak ada busanya" jawab Ara
" Lo masih belum cukup umur " ucap Arsen
" umur doang yang belum cukup tapi kalau niat sudah besar bang. Biasanya pesan Amer dimana?" tanya Ara.
Ara penasaran dengan rasa amer, vodka whiski dan jenis minuman alkohol lainnya. Jadi Ara berinisiatif untuk mencicipinya. Ara sebenarnya ragu tapi ia juga penasaran selagi masih didunia novel maka ia ingin mencoba hal - hal baru.
"Jangan coba - coba kamu minum begituan" ucap Allard
" memang kenapa bang?" tanya Allard
" Amer itu bisa membuat orang kehilangan nyawa dan itu bukan sembarang minuman. Rasanya berbeda dan juga kamu tahu itu bukan hanya anggur tapi ada sesuatu yang dicampurkan kesana," ucap Allard menakut - nakuti Ara.
" memang begitu yak. Tapi kata Asep dia nyoba minum Amer nikmat - nikmat Saja. Ini Asep yang bohong apa bang Allarda ya" batin Ara.
" ga jadi dah minum Amer ganti yang lain. Tidur ajalah. Cape bat mikirin beban hidup" batin Ara
" iya sudah kagak jadi minum Amer. Sudah nggak mood" ucap Ara lalu kembali merebahkan dirinya. Ia bingung untuk melakukan apa. Ingin tidur tapi masih belum ngantuk, ingin makan tapi masih kenyang, ingin nonton tapi nggak mood. Tetapi Ara merasnya dirinya sangat gabut
Kembali mengubah posisinya menjadi duduk Ara menatap Rafan
" Rafan lo sudah pernah ena - ena belom?" tanya Ara menatap Rafan. Allard dan Arsen yang mendengar pertanyaan Ara melototkan mata.
Sebenarnya Ara hanya kepo, karna dalam novel tidak ada dijelaskan. Berbeda dengan novel lain yang ia baca dimana biasanya seorang bad boy sering keluar masuk club terus sering ena - ena sama cewe yang ada di club.
" Pernah" jawab Rafan SANTAI
Ara yang mendengar itu mangguk - mangguk.
" Ternyata oh ternyata. Susah - susah penulis menutupi aibmu tapi kamu malah dengan enteng mengatakannya padaku" batin Ara
" seberapa sering? sesekali, lumayan sering, sering sekali, atau sangat sering sekali?" tanya Ara lagi
" kepo" ucap Rafan. Mendengar jawaban Rafan membuatnya kesal. Kemudian mentap Allard dan Arsen
" Kalau kalian berdua sudah pernah?" tanya Ara menatap Arsen dan Allard
" pertanyaan macam apa itu tidak berguna. " ucap Allard menatap Ara kesal
" hehehe iya juga sih itu kan privasi jigeum" ucap Ara cengengesan
" Kalau begitu abang tanya Ara" ucap Arsen menatap Ara
" Ara cita - citanya apa?" tanya Arsen
" menjadi pengangguran kaya raya dengan cara menikahi anak tunggal kaya raya yang ganteng mapan baik dewasa bersahaja berbudi pekerti yang luhur" jawab Ara dengan semangat
Mendengar itu membuat Allard dan Arsen heran. Cita - cita yang patut dihargai. Namun sepertinya itu terdengar seperti salju turun digurun sahara. MUSTAHIL.
" Ara orangnya nggak menye - menye kok bang. Dapat seperti yang Ara sebutkan Ara sudah bersyukur pakai banget' ucap Ara
"Kalau Tuhan nggak berkehendak tidak masalah sih. Ara tinggal mencari opsi kedua" ucap Ara
" apa opsi kedua?" tanya Allard
" Santet" ucap Ara lalu beranjak dari sopa yang dia duduki. Ara berjalan menuju kamar miliknya
" Santet itu apa?" tanay Allard
Arsen dan Rafan mengedikkan bahu acuh tak peduli. Pasti artinya tidak jauh berbeda dengan pikiran sembrono Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Gadis Pemalas [Sudah Terbit]
FantasiDi wattpad tidak akan di revisi!!!! Revisi hanya ada di versi novel!!! Karya sendiri!! Rexanne Adelia gadis pemalas yang hidupnya monoton. Pecinta cogan dan hidupnya tidak boleh jauh dari yang namanya wattpad. Bercita - cita mempunyai suami kaya pa...