Sedari tadi Rafan tidak melepas genggaman tangannya dari Ara, mereka berdua mencari barang couple untuk mereka. Sesuai permintaan Rafan yang menginginkan barang couple maka dengan senang hati Ara mengiyakan keinginan Rafan.
"Mau couple barang apa? hodie atau mau baju?" tanya Ara menatap Rafan.
"Gak. Jangan hodie" tolak Rafan, mengingat Ara sudah punya hodie couple dengan Jeffry maka ia tidak ingin hodie couple lagi.
"Terus apa?" tanya Ara.
Perhatian Rafan tertuju pada gelang yang ada didekat mereka. Rafan menghampiri gelang tersebut dan memegangnya.
"Ini" tunjuk Rafan mengangkat gelang tersebut.
Rafan langsung membayar dua gelang tersebut dan memasangkannya ketangan Ara. Dengan telaten Rafan memakaikan gelang tersebut pada tangan Ara dan juga tidak lupa memakai ditangannya.
"Jangan dilepas, dipakai terus" ucap Rafan menatap Ara
"wih keren juga kawan, serasa couple aesthetic kita berdua" sahut Ara menatap kagum gelang yang terpasang ditangannya.
"Beli sepatu couple yuk" Ara menarik tangan Rafan menuju toko sepatu.
Rafan dan Ara melihat - lihat sepatu yang menarik dan bagus untuk mereka berdua. Pilihan keduanya jatuh pada sepatu converse cokelat. Ara tersenyum melihat sepatu converse yang sudah terbungkus rapih ditangannya. Keduanya keluar dari kawasan toko sepatu menjelajahi tempat lainnya.
"Makan sudah, belanja sudah, hari ini sangat memuaskan. Pulang yuk Fan" ajak Ara menatap Rafan yang diangguki oleh Rafan.
Keduanya berjalan beriringan dengan Rafan masih tetap menggandeng tangan Ara. Ara tentu saja tidak mempermasalahkan hal itu, ia malah senang digandeng cogan. Hanya didunia novel ini Ara bisa dengan puas bertemu dan berinteraksi dengan cogan, kalau didunianya sangat mustahil. Bisa saja sih berinteraksi dengan cogan tetapi masalahnya cogannya tidak ada untuk diajak berinteraksi.
"Ra" panggil Rafan, keduanya kini sudah berada didalam mobil mercy milik Rafan.
"Ya?" tanya Ara.
"Lo memang gak ada perasaan sama gue?" tanya Rafan menatap Ara.
"Pertanyaan macam apa itu?tentu saja aku menyukai cogan. Mau bagaimanapun bentuknya asalkan cogan kutetap cinta" ucap Ara.
"Bukan begitu Ara. Maksudnya lo gak ada perasaan lain?" tanya Rafan lagi.
"Perasaan seperti apa? apakah perasaan marah, kesal dan emosi saat kita mengisi pulsa tetapi lupa mematikan data seluler. Atau perasaan senang, bahagia saat dinotice bias. Oh atau perasaan sangat senang luar biasa sekali saat kita menang giveaway?" tanya Ara menatap Rafan.
Rafan frustasi dengan jawaban yang Ara berikan, entah bagaimana lagi caranya agar gadis ini benar - benar peka.
"Oh maksud lo suka atau cinta ya?" tanya Ara yang diangguki Rafan.
"Gue gak tahu rasanya mencintai orang lain dalam hidup. Cinta pertama gue hancur dan setelah itu gue gak pernah mencintai orang lain selain bang Alan dan mama" jawab Ara sendu.
"Tapi entah kenapa jantung gue berdetak tak biasa saat perlakuan kecil yang lo berikan gue" lanjut Ara lagi.
Rafan menatap Ara intens, ada riak bahagia muncul saat mendengar ucapan Ara. Bukankah itu artinya Ara punya perasaan untuknya? Rafan tersenyum samar mendengar ucapan Ara. Gadis ini terlalu jujur, ia mengungkapkan apapun yang ada dipikirannya tanpa takut dengan respon yang mendengarkan. Meski terkadang orang - orang akan kesal dengan ucapan Ara yang memang benar sesuai kenyataan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Gadis Pemalas [Sudah Terbit]
FantasíaDi wattpad tidak akan di revisi!!!! Revisi hanya ada di versi novel!!! Karya sendiri!! Rexanne Adelia gadis pemalas yang hidupnya monoton. Pecinta cogan dan hidupnya tidak boleh jauh dari yang namanya wattpad. Bercita - cita mempunyai suami kaya pa...