BAB 39

36.1K 5.4K 808
                                    

Hola kawan, nungguin ya
Selamat membaca kawan

Liona berjalan dengan senyuman manisnya, ia berjalan beriringan dikoridor sekolah bersama Rafan. Tadi pagi dirinya dikagetkan dengan Rafan yang sudah didepan rumahnya. Rafan menggandeng tangan Liona, semakin membuat senyum Liona mengembang. Seperti biasa Rafan akan mengantarnya sampai kedalam kelas.

Keduanya memasuki kelas 11 IPA 3 yang sudah ramai. Rafan melihat Ara yang sedang serius menulis dimejanya.

" makasi ya Rafan" ucap Liona tersenyum manis. Liona melirik kearah Ara yang sama sekali tidak terganggu dengan kehadiran mereka.

" oh iya kamu tadi belum sarapan kan, aku sengaja bawa bekal. Kamu makan ya" pinta Liona pada Rafan yang diangguki oleh Rafan

Rafan mengambil bangku yang ada disampingnya dan merapatkannya  pada bangku Liona, keduanya sarapan bersama. Rafan melihat ke arah Ara yang tetap serius dengan buku dan pulpennya.

" makan Fan nanti kamu sakit" ucap Liona lembut

" hm" jawab Rafan singkat.

Teman sekelas Liona hanya bisa mencibir dan memaki Liona dalam hati, tidak ingin berurusan dengan Rafan.

Sedangkan Ara sedari tadi dirinya sibuk menulis surat cinta yang akan ia berikan pada adek kelas tampan yang ia jumpai digerbang. Ara tersenyum manis melihat surat cinta yang sudah selesai ia buat.

Dear name

untuk kamu nama yang tak sempat kuketahui, aku berharap akan ada kesempatan kedua untukku mengetahui nama indahmu.

Aku hanyalah gadis yang dianugerahi paras cantik, imut, dan manis yang jatuh hati pada sosokmu. Aku tidak tahu mengapa mata ini langsung tertuju padamu. Namun naluriku berkata karena kamu ganteng dan mata ini dengan cepat bisa mendeteksi cogan.

seandainya aku bisa mengetahui namamu dan bisa berbincang walau hanya sedetik, aku akan meminta nomormu dan berbincang di whatsApp denganmu.

sulit untuk dicerna logika, tapi nyatanya hati ini telah berlabuh padamu. Teruntuk laki - laki yang kutemui digerbang akankah ada kesempatan untuk kamu dan aku memilin kasih?

aku hanyalah gadis dengan sejuta pesona yang mengharapkan sesosok tampan seperti dirimu. Ada jantung yang berdetak kencang dan bibir yang tersenyum manis saat melihatmu.

aku percaya dengan yang namanya kejaiban, aku adalah keajaiban yang akan kamu temukan.

aku hanya mendengar mereka menyebut dengan nama Lang. Apakah kamu rumput ilalang? atau apakah kamu selang? ataukah kamu langkuas? intinya aku tidak tahu.

dari aku gadis cantik yang mengharapkan sosokmu.

boleh minta No. handphone dan uname ig kan?

tertanda Ara cantik, imut, manis dan bardamage.

Ara menatap surat cintanya itu dengan tersenyum bangga.

" mantap juga surat buatan gue. Ada jiwa sastra melekat dalam diri ini" ucap Ara sambil menepuk dadanya bangga

Ara merobek kertas yang berisikan surat tersebut dari bukunya dan melipatnya dengan telaten.

" Otw dapat jodoh ini" ucap Ara dengan suara sedikit keras yang mampu didengan Rafan dan Liona yang berada dihadapannya.

" Oh Tuhan kucinta cogan, sayang cogan, inginkan cogan" senandung Ara lalu beranjak dari bangkunya menuju Arkan.

Transmigrasi Gadis Pemalas [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang