BAB 1
Kota Etha punya banyak gedung-gedung pencakar langit. Sebagai ibukota, Etha menawarkan kehidupan gemerlang sepanjang hari, bahkan makin memanjakan mata di malam hari. Deretan restoran mahal, hotel berbintang, spa mahal, dan juga kelab-kelab penuh dengan gemerlap. Etha menjadi permata di tengah negeri mereka, menjadi satu kiblat mode, dan berbagai trend lainnya. Sebagai warga Etha, mereka punya tingkat kepercayaan diri di atas sebagian besar populasi negeri ini. Etha sudah menyihir mereka, membiasakan mereka dalam berbagai kemewahan.
Jalanan masih ramai, sibuk dengan berbagai kendaraan hilir mudik. Yeonjun menjetikkan pemantik seraya menghirup dalam rokok di tangannya. Dibanding rokok elektrik atau manapun, Yeonjun sudah jatuh cinta setengah gila dengan rokoknya ini. "Jadi, malam ini kau akan pergi, kan, Kang?"
Taehyun mendengus. Dia paling benci kalau Yeonjun sudah merokok. "Sebentar saja, kan?"
"Yah, aku perlu transaksi penting di sana, lagipula, ada banyak gadis-gadis, kau tidak tertarik?"
"Hih, cepat saja, lah! Aku masih banyak urusan."
Yeonjun mendengus. "Kau tidak seru sekali, sih. Apa salahnya bersenang-senang? Kau punya waktu dari Senin sampai Minggu, lalu kau belajar seperti orang sinting di tiap hari? Kau bahkan punya banyak uang dan mobil, mengapa repot-repot belajar? Kau bisa—" Taehyun sudah menahan bibir Yeonjun dengan jarinya. Wajahnya mengeras dengan bibir mencebik. "—apa?" Yeonjun menyingkirkan tangan mungil Taehyun dengan mudah.
"Jangan banyak bicara, ayo pergi sekarang."
Yeonjun menarik cengiran dan mulai membukakan pintu mobil untuk Taehyun. Dibanding siapapun, Taehyun heran mengapa bisa dia berteman baik dengan Yeonjun. Selain karena sikap Yeonjun yang urak-urakan dan senang berfoya-foya, Yeonjun juga senang menggodanya. Menyebutnya 'Si Suci Taehyun' hanya karena dia belum pernah tidur dengan siapapun di usianya sekarang. Lagipula mereka masih SMA! Untuk apa melakukan seks bebas yang akan menghancurkan masa depan. Oh, menghancurkan nama keluarga.
Bahkan kelas Minggu pagi terus teputar di kepala Taehyun. Ayah selalu muncul ketika Taehyun selesai mandi dan sarapan, kemudian bertemu dengan Pak Seon yang akan mengajarinya tatakrama sekaligus silsilah keluarga mereka. Klan White Wolf itu eksklusif, hanya menempati sebagian besar populasi klan di negeri ini. Sementara itu, ayahnya merupakan sosok terpandang di Everden, jadi Taehyun dipupuk untuk terus bersikap baik, sopan, dan menjadi panutan. Ketika ayah mulai bicara, bahasannya tidak jauh dari masalah sekolah, keluarga, dan juga bisnisnya. Taehyun senang mendengarkan, ayah adalah sosok yang membuatnya bangga menjadi bagian dari keluarga besar Kang.
"Ingat, jangan kabur, kita pergi bersama ke sana."
"Cih, terserah."
Hanya karena Yeonjun terus meledeknya, terus mencemooh bahwa dia payah dalam pergaulan, Taehyun setuju untuk ikut. Toh, di sana ada teman-teman lain yang juga memasulkan ID card mereka demi menembus petugas keamanan di sana. Taehyun ingat, dia memang punya akses ekslusif kalau menunjukkan dia bagian klannya. Jangan salah, kelab ini mewah dan terpandang, bukan kelab pinggiran yang bobrok, kumuh, penuh dengan orang-orang yang tidak ingin Taehyun temui.
KAMU SEDANG MEMBACA
HESTIA CLASS | beomtae ✔
FanfictionDi tahun 2040, manusia terbagi menjadi beberapa klan, sesuai dengan transformasi tubuh mereka. Klan terkuat ditempati oleh White Wolf. Klan ini menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan. Beberapa keluarga besar klan White Wolf bahkan pernah menjabat...