BAB 24

577 137 27
                                    

BAB 24

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB 24

"Aku tidak bermaksud sombong, ya. Aku hanya ingin kau yakin, kau bersama orang yang tepat."

"Oke."

"Oh ya, kadang aku berubah jadi anima dan ingin berburu, tapi tidak akan lama, kok. Pasanganku yang utama, dan sudah jadi mate, aku bertanggung jawab penuh untuk semuanya. Aku mau jadi kepala keluarga yang bijak dan dapat diandalkan. Tinggal di Heva atau Etha tidak masalah, Taehyunie yang harus nyaman, pokoknya."

Seonghun memperhatikan Taehyun yang terus terdiam. Sudah lebih dari dua puluh menit mereka duduk bersama untuk makan malam. Tapi selama itu pula, tidak ada sepatah kata pun keluar dari bibir Taehyun. "Hei, Taehyun. Kau tidak lapar, ya?" tanya Seonghun pelan. Di hadapan mereka bahkan sudah tersaji santapan lezat yang sudah memanggil-manggil untuk disantap dengan cepat.

Taehyun terhenyak, kemudian menatap Seonghun. "Aku tidak lapar."

"Apa yang kau pikirkan? Apakah soal.. hamil? Aku sudah dengar semuanya, orang tuaku sangat kecewa, tapi aku tidak. Aku akan menyiapkan diriku sebagai ayah yang pantas untuknya."

Seberapa pantas?

Apakah bisa lebih daripada Beomgyu?

Taehyun meringis. "Aku belum mau membahasnya," akhirnya Taehyun meraih garpu dan pisau perak yang tergeletak di samping piringnya. Taehyun kembali melamun, membayangkan ucapan-ucapan manis Beomgyu soal masa depan mereka yang indah.

"Tae, cerita padaku, jangan dipendam sendirian," bujuk pria itu. Seonghun berdeham, kemudian menegakkan duduknya. "Memang sepertinya kita masih canggung bersama, tapi kau tetap tunanganku, ingat? Jadi cerita saja, aku akan beri solusi."

"Aku mau pulang." Akhirnya, Taehyun beranjak, kemudian meraih ponsel dan dompetnya cepat. Seonghun cepat mengejar, lantas menangkap tangan Taehyun hingga Taehyun menghentikan langkah dan berbalik. "Aku tidak lapar."

"Tatap aku."

Taehyun tertegun.

"Kau masih mencintai Beomgyu, kan? Begitu? Dengar, untuk sekarang aku tidak ingin mempermasalahkannya lagi, tapi pikirkan ulang. Hubungan kalian hanya menyakitkan untuk kalian berdua, dan semuanya hanya semakin memburuk. Aku di sini bicara bukan sebagai pasanganmu, tapi sahabatmu. Aku tidak ingin kau terus bersedih, dan hiduplah denganku." Seonghun akhirnya menggenggam tangan Taehyun erat. Dia tersenyum tipis. "Kita mulai semua dari awal bersama-sama. Bersamaku tidak akan sesulit bersama Beomgyu. Kita dari klan sama, keluarga sama-sama terpandang dan terpenting, kedua orang tuamu menyetujui hubungan kita."

Taehyun menatap Seonghun, masih tidak berucap apa pun. Kalimatnya tersendat di kerongkongan, dan Taehyun masih merasa hatinya berkecamuk. Apakah aku sudah terlalu memaksakan? Apakah aku terlalu serakah ingin bersama Beomgyu?

HESTIA CLASS | beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang