HESTIA CLASS
#SEASON 2
.
HADES PROJECT
"Aku tidak akan memberitahumu sebanyak dua kali. Tapi, kau punya kesempatan untuk membawa kembali suamimu dari Underworld. Tempat itu adalah tempat para jiwa dan sangat mengerikan; Hades bersama para pengikutnya akan mencekalmu. Kuncinya satu; ambisi. Aku tahu, kalau kau berhasil, semua kesakitan itu akan sepadan. Semua kesedihanmu akan musnah."
CHAPTER SATU
"Let's meet again, Taehyun-ah."
*
*
Beomgyu membolos dari pertemuan militernya. Bukan karena dia ingin leha-leha atau kembali berkubang dalam minuman-minuman alkohol, atau pergi menepi ke kelab murahan yang bau sekali orang-orang, Beomgyu pergi ke acara seminar di Teta. Jadi, dia bersiap, bangun pagi-pagi sekali, mengenakan satu kemeja yang selama ini ia pikir takkan pernah disentuh, kemudian naik taksi.
Teta bertolakbelakang dari Etha. Jika Etha menawarkan kehidupan duniawi yang penuh foya-foya atau kesenangan sesaat, maka Teta adalah kota pelajar. Ada banyak universitas bergensi, biro-biro penelitian, perumahan khusus ilmuwan, dan taman baca yang tersebar di sepenjuru Teta. Dia mirip seperti Oxfordnya mereka. Jadi, sewaktu Beomgyu mengecek brosur setengah lecek dari sakunya, dia mendongak ke bangunan setinggi enam lantai tersebut. Di satu aula universitas ini, Beomgyu akan duduk bersama banyak orang untuk mendengarkan Prof. Ahmed berbicara. Beomgyu menempati satu kursi di bagian tengah, kebetulan kursi-kursi lain hampir penuh.
Sembari berdeham singkat, Beomgyu duduk berusaha rileks. Kakinya masih gemetaran karena latihan kemarin-kemarin, dan jelas masih ada bekas luka di sekitar lengan, bawah bibir, dan sisi lehernya. Komandan mereka agak sinting karena membiarkan Beomgyu terus tertembak di arena pelatihan. Jelas, dia sepertinya punya dendam pribadi pada Beomgyu.
"Tuan, apakah di sebelah sini masih kosong?" tanya satu gadis berambut pendek. Dia sudah tersenyum tipis dengan sorot mata jernih.
"Yah, silakan." Beomgyu mempersilakan gadis itu melewatinya dan menempati kursi tepat di sebelah Beomgyu.
"Terima kasih," katanya canggung. Gadis itu merapikan rambutnya singkat dan menoleh pada Beomgyu. "Maaf, nama saya Agatha, saya sebenarnya salah satu mahasiswa di sini. Bagaimana dengan Anda?"
"Um, saya berasal dari Etha. Sedang liburan dan ingin datang saja. Senang bertemu dengammu. Oh ya, panggil saja Gyu," katanya seraya membalas jabatan tangan Agatha.
"Um, senang bertemu denganmu juga." Setelah itu, pembicaraan mereka berakhir dan aula semakin dipadati banyak orang. Di depan sana, beberapa kru kecil tengah sibuk menyiapkan layar proyektor, kursi dan meja yang barusan diangkut, sementara Beomgyu mulai melonggarkan dasinya dan menanti dengan jantung berdentam.
.
.
Beomgyu jelas tidak pernah mengeyam bangku pendidikan. Sesaat Agatha mulai mengeluarkan iPad dan mencatat banyak poin dari perkataan Prof. Ahmed, Beomgyu hanya melirik betapa sibuknya gadis itu. Entah apa yang dia tuliskan, mungkin seperti "kehidupan ini bersifat kontrakdiksi. Di saat kau ingin sekali mati, ada yang berjuang ingin hidup", "Meski seperti kotak hitam, kau akan terus temukan jalan entah terjerumus lebih dalam atau keluar bebas". Atau kata-kata lainnya yang keluar selama kurang lebih satu jam belakangan dari Prof. Ahmed.
KAMU SEDANG MEMBACA
HESTIA CLASS | beomtae ✔
FanficDi tahun 2040, manusia terbagi menjadi beberapa klan, sesuai dengan transformasi tubuh mereka. Klan terkuat ditempati oleh White Wolf. Klan ini menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan. Beberapa keluarga besar klan White Wolf bahkan pernah menjabat...