BAB 18
Ibu Taehyun tidak main-main waktu mengatakan ini hadiah pertunangan Taehyun dan Seonghun. Memasuki kamar president suite, baik Taehyun maupun Seonghun sama-sama tercengang. Apalagi dengan satu pemandu bernama Tuan Kim yang sudah setia menemani mereka sampai ke hotel ini dan mengantarkan dengan suara ramah. "Ini kamar kalian," katanya.
Ada ranjang besar berseprai putih dengan kelambu tinggi. Dua lemari besar, satu balkon mengarah ke perkotaan dan akan indah di malam hari. Serta, ada mini bar dan ruang tengah dengan sofa putih susu, meja kaca, vas lily putih dan aneka cemilan tersaji dalam wadah-wadah porselen berukiran cantik.
"Jadwal kalian pukul setengah dua belas, saya akan datang lagi nanti. Tapi, apakah kalian lapar?"
Taehyun mengusap perutnya dan mencecap lidahnya yang masih terasa bagai campuran muntah dan makanan basi. "Aku mau kue cokelat dan puding."
"Baik. Bagaimana dengan Anda, Tuan?"
Seonghun berucap, "Sama. Terima kasih."
Setelahnya, Tuan Kim pun pamit bersama staf hotel yang bertugas melayani mereka. Layanan kamar ini kelas satu, apalagi di hotel dengan banyak lantai dan megah dari luar. Hotel ini mencolok dengan kolam air mancur, patung-patung tinggi dan hiasan langit-langit mengambarkan perang sebelum anima mereka muncul. Ada goresan yang khas, bercampur dengan keindahan eksotis warna-warna biru, emas, putih dan perak.
Taehyun berjalan lesu ke sofa, menekuk wajahnya. Sebelumnya, dia tidak pernah mabuk perjalanan separah ini, sampai seluruh perutnya terkuras dan bibir memucat. Dia juga tidak pernah sampai mual mencium bau bensin bahkan aroma parfum Seonghun. "Aku.. ingin tidur sebentar." Seonghun mengangguk, membiarkan Taehyun yang mulai mengatur bantal-bantal berenda itu agar dapat menyangga kepala lantas tubuh mungilnya meringkuk lucu. Taehyun berdecak pelan, melirik kecil cowok itu. "Jangan berpikir aku suka di sini, ya. Aku sedang tidak punya energi untuk berdebat denganmu."
"Santailah, Tae. Aku akan bangunkan kalau kuenya datang. Apakah kau mau berjalan-jalan setelah makan siang? Jadwal kita mengujungi Air Mancur Harapan, ke taman, jalan-jalan ke dekat gedung teater dan pergi ke restoran Italia. Kau pasti suka."
"Hm, entahlah."
Taehyun menguap pelan dan mulai memejamkan matanya rapat. Dia ingin menghubungi Beomgyu tapi masih setengah takut Seonghun akan mengadu kepada ayah Taehyun. Terlebih, ibu Taehyun sudah mewanti-wanti kalau ini waktu khusus mereka berdua agar lebih romantis. Cih, romantis. Seperti aku berminat saja dengan Seonghun. Oke, dia sih tampan dan gagah. Dari luar, dia tipe alpha ideal yang terbiasa didekati banyak orang dan jadi kebanggaan. Tapi, dia tidak cukup menarik untuk Taehyun.
Cuman Beomgyu yang menarik. Dan tampan. Sangat. Taehyun mungkin sudah kelilipan waktu melihat Beomgyu justru jelas-jelas ada maksud lan dengannya. Beomgyu jelas punya daya tarik super yang membuat omega mana pun jadi bertekuk lutut dan bersedia melakukan segala hal demi perhatian. Tapi, Beomgyu juga punya kepribadian menarik. Dia sangat peyayang, penuh perhatian dan terus membuat Taehyun seperti sosok paling beruntung. Tiap tatapannya punya sinar bintang, senyum manis, dan lirikan usil yang membuat Taehyun rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HESTIA CLASS | beomtae ✔
ФанфикDi tahun 2040, manusia terbagi menjadi beberapa klan, sesuai dengan transformasi tubuh mereka. Klan terkuat ditempati oleh White Wolf. Klan ini menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan. Beberapa keluarga besar klan White Wolf bahkan pernah menjabat...