BAB 4

915 188 24
                                    

BAB 4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB 4

Beomgyu hampir kelepasan.

Tadi, dia sudah ingin.. merasakan bibir Taehyun. Tidak boleh. Beomgyu hampir saja hendak menangkup wajah Taehyun dan merasakan sensasi memabukkan saat bibir pemuda itu bertemu bibirnya. Tapi, untung, kewarasannya memberontak, jadi dia bisa mengendalikan diri.

Mengapa tiap kali di dekat Taehyun ada ketertarikan sangat menganggu seperti ini?

Beomgyu tidak terbiasa. Apalagi dengan sikap Taehyun yang sempat luluh tadi, Beomgyu takut. Yah, mungkin lain kali, dia tidak 'sewaras' itu untuk membiarkan Taehyun lolos darinya. Insting untuk memiliki ini sangat besar. Bahkan Beomgyu takut dia akan berubah jadi anima-nya, di ruang ganti! Di sekolah mereka! Astaga.

Beomgyu mengusap wajahnya, frustrasi. Ada ketegangan berdenyut di tubuhnya namun Beomgyu coba dia abaikan. Kalau dia terlambat, Pak Kim akan marah-marah dan artinya hukuman akan semakin banyak.

Setibanya di lapangan, Pak Kim sudah berdiri dengan wajah muram. "Choi Beomgyu, mengapa lama sekali? Apakah kau ganti baju di rumahmu?"

"Ma—maaf, Ssaem."

Di sebelah pria itu, Taehyun memandang Beomgyu dengan sinis. Pak Kim pun megangguk, kemudian mulai melempar satu bola tangan ke dekapan Beomgyu. "Oke, jangan buang waktu lagi. Hari ini kalian harus bersamaku dan gerakan tubuh kalian. Apalagi kalian masih muda. Ayo, mulai dengan lari lima putaran!"

"Ssaem, kurasa itu terlalu banyak!" Itu bukan protesan Beomgyu, melainkan Taehyun yang sudah terlihat pucat di tempatnya. "Aku bisa kehabisan energi."

"Taehyun, apakah kau akan terus membantahku? Ini hukuman, ingat? Aku tidak akan bersikap manis sekarang. Apalagi... hm, kalian ini diharapkan menjadi contoh untuk junior kalian. Pesta? Mabuk-mabukan? Menyusup dengan ID card palsu? Untung sekolah tidak mengeluarkan kalian," celoteh pria tersebut. "Nah, daripada terus berdebat denganku, lakukan saja."

Taehyun berdecak, kemudian mulai bergerak. Sementara itu, Beomgyu menaruh bola yang tadi di tangannya seraya mengekori langkah Taehyun. Setelah bersisian dengan Taehyun di jalur lintasan lari, Beomgyu memandang miring. "Soal yang tadi—"

"Bisakah kau diam? Jangan dekati aku dan jangan bicara!" Taehyun bergegas di posisinya dan bunyi melengking menjadi awal di hari tersebut.

"Ayo! Lari!"

Beomgyu menggeleng, kemudian mau tak mau membalap kecepatan lari Taehyun.

.

.

Tidak. Bisa.

Taehyun basah kuyub dengan dada naik turun. Setelah jeda break lima belas menit, Taehyun langsung kabur ke satu bangunan—ruang penyimpanan—yang terletak tidak jauh dari lapangan. Tubuhnya gemetar hebat dengan napas yang tersendat. Taehyun langsung masuk dengan menarik-narik pakaiannya.

HESTIA CLASS | beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang