BAB 14

866 170 56
                                    

BAB 14

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB 14

Taehyun. Pemuda lain. Bersanding dengan cincin tersemat di jari manis keduanya.

Beomgyu mengatupkan rahang karena bayangan horor di kepala. Mungkin dia agak tidak rasional karena ingin memiliki Taehyun seutuhnya (tanpa kurang sedikit pun) hingga Beomgyu sesak kala membayangkan Taehyun justru bahagia dengan orang lain. Tapi, bukankah manusia memang pada hakikatnya ingin memiliki dan ingin menguasai yang terpenting di hidupnya? Beomgyu sadari itu.

Apalagi, didikan ayah dan ibu sudah melekat kuat bagaikan jerat laba-laba tebal dalam diri. Ayah selalu menegaskan pada Beomgyu untuk memperjuangkan segala hal yang penting untuk Beomgyu. Ibu, di sisi lain, punya keteguhan sebesar batu karang di tepi pantai—besar dan tid tergoyahkan. Jadi, apa yang Beomgyu dapat lakukan?

Apa yang Beomgyu bisa 'upayakan' dengan gigih sekarang?

Untuk pertama kali di luar ambisinya menjadi lead untuk klan mereka, Beomgyu punya dorongan besar menyangkut seseorang.

"Kalau begitu.." Beomgyu sudah menahan tubuh Taehyun agar tidak bergeser lagi. "Aku tidak akan membiarkanmu lolos dari sini. Aku akan mengurungmu terus bersamaku, kemudian menikahiku dan mengandung bayi-bayi imut kita."

"Beomgyu."

Beomgyu memandang dalam seiring tangannya mulai meremas pinggang Taehyun yang ramping. Tiap gerakan Beomgyu seperti menuntut, bahkan Beomgyu terus menarik Taehyun agar tidak ada jarak di tengah mereka lagi. Taehyun jelas terkejut karena perubahan Beomgyu yang terlampau mendadak dan gesit ini.

"Beomgyu, aku tidak meminta kau membatalkan pertunangan itu—well, kalau kau mau itu bagus—tapi ayo bantu aku pikirkan caranya bagaimana agar ayahku tidak keras kepala dan mulai menerima kenyataan kalau aku omega."

"Itu sulit."

Taehyun mengerang. "Yah, sangat sulit. Tapi, intinya—"

"Intinya, kau tidak boleh ke mana-mana apalagi jauh dariku sekarang." Beomgyu cepat membungkam bibir Taehyun dengan bibirnya. Beomgyu menekan dahi mereka, membawa bibirnya menelusuri lekuk bibir Taehyun di saat Taehyun masih setengah terperajat akan serangan ciuman mendadak. Taehyun kehilangan napas, meremas bahu Beomgyu lalu mulai berbaring dengan posisi tertindih dan tidak berdaya. Sepasang mata Taehyun masih membulat kaget, sementara Beomgyu sudah merangkum kedua tangan Taehyun agar terjaga tetap di kepala dan bibir Beomgyu kembali menuntunnya pada ciuman panjang dan tergesa-gesa.

Erangan napas mereka menjadi lagu di latar belakang. Taehyun memejamkan mata, terhanyut tiap kali bibir mereka bertemu, saling menyambut kemudian luluh dalam ciuman yang membuatnya terbakar sampai ke dalam kulit. Ciuman tidak seharusnya semabuk ini. Beomgyu? Pria itu pasti pembohong ulung kalau mengaku tidak pandai mencium seseorang.

Apalagi dengan tangan yang terus menggerayangi sekitar tubuh Taehyun, termasuk paha, pinggang, dada, hingga ke dekat leher.

"Tae.. kau mau.."

HESTIA CLASS | beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang