BAB 31
To : kang_gaeun@hotmail.com
From : kangtae@hotmail.com
Subject : Noona, aku rindu.
Noona, ini aku Taehyun.
Mungkin Beomgyu sudah memberi tahumu, Appa, dan Eomma soal kami yang jadi menikah. Mendadak, sih. Aku juga kaget, tapi itu yang terjadi. Oh ya, apa kabar? Semoga sehat karena aku sangat sehat di sini. Jaga kesehatan dan jangan terlalu gila bekerja. Noona, aku rindu. Sepertinya, akhir-akhir ini aku lebih sering memikiran masa kecil kita waktu aku dan kau sering bertengkar haha. Aku ingin bertemu denganmu secepatnya.
Selalu bahagia, ya.
Tertanda,
Taehyun.
Setelah beres mengirim surel itu, Taehyun menghela napas lega. Dari tadi, dia terus duduk, mengetik cepat, menghapus, mengetik lagi, dan begitu terus selama sejam lebih. Ada banyak yang mau Taehyun ceritakan; betapa bahagianya, Beomgyu sebagai suaminya, perkembangan baby, atau janji temu dengan dokter tempo hari.
Mereka sudah bicara, begitupun Pelayan Joo yang ikut bergabung dalam pembicaraan serius itu. Mereka pikir, mereka tidak seharusnya tes lab. Ada banyak kemungkinan, dan Taehyun juga yakin, dia tidak mau mendengar bahwa baby ini justru bertindak destruktif dalam perutnya. Taehyun yakin dan sudah berpikir bahwa baby akan sehat sampai hari kelahirannya nanti. Jadi, mereka hanya akan memantau dan terus berhubungan dengan dokter dari sini. Taehyun sudah cukup stres sekarang, tidak ingin lebih lanjut.
Beomgyu berbeda, dia agak ragu, namun melihat Taehyun yang segigih itu meyakinkannya, Beomgyu luluh juga. Yah, mereka terus berdoa baby akan lahir dengan sehat, begitupun Taehyun. Semua akan baik-baik saja.
Beres mematikan laptop, Taehyun mulai keluar dari kamar. Nampak Beomgyu tidak ada di mana pun.
"Sedang beres-beres di luar, katanya mau buat ranjang baby."
"Serius?" pekik Taehyun. Dia baru memikirkan akan bicara dengan Beomgyu untuk membelinya. Tepat di halaman depan, Taehyun berhenti dan mendapati Beomgyu sibuk mengangkut beberapa kayu dari dalam gerobak kecilnya. Dia nampak menyeka keringat dan mulai menggelung lengan kaosnya.
Taehyun tersenyum memperhatikan. "Sibuk sekali Tuan Choi ini."
"Tae?" Beomgyu tersenyum. "Aku akan siapkan hadiah untuk baby." Untung mood Beomgyu sudah membaik, seakan ketegangan di tengah mereka soal bahasan dari dokter melebur begitu saja. Sekarang, semua terasa normal.
"Oh ya? Aku akan tunggu."
"Tentu! Lihat, ya. Aku akan membuatnya sebagus mungkin," katanya pamer. Beomgyu mulai meraih kapak besar dan membelah potongan-potongan kayu yang masih besar tersebut. Beomgyu mengerang karena berat kayu yang harus dipindahkan ke dudukan kayu untuk memotong, baru dia mengangkat kapak itu dan memotongnya jadi beberapa bagian.
KAMU SEDANG MEMBACA
HESTIA CLASS | beomtae ✔
FanfictionDi tahun 2040, manusia terbagi menjadi beberapa klan, sesuai dengan transformasi tubuh mereka. Klan terkuat ditempati oleh White Wolf. Klan ini menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan. Beberapa keluarga besar klan White Wolf bahkan pernah menjabat...