BAB 11
"Lho? Kita sudah sampai?"
Taehyun terhenyak kala mobil justru menepi, padahal ujung dari tol itu masih teramat jauh. Dengan kabut pagi yang melingkupi seluruh tempat, mustahil untuk tidak tersesat di tengah-tengah jalan. Namun, Beomgyu justru menghentikan mesin mobil. Taehyun mendadak kaget, namun dilihatnya pria itu justru menyeringai setengah jahil.
"I want to show you something."
Akhirnya, Beomgyu turun terlebih dahulu. Bahkan ini belum masuk musim dingin, hanya hujan dan lembab. Yah, mungkin suhunya sekitar 15 derajat celsius atau bahkan lebih rendah. Taehyun langsung kaget betapa tubuhnya belum terbiasa karena bagaikan berdiri rapuh di atas lapisan es tipis. Beomgyu membukakan pintu mobil untuknya dan menatapnya dalam.
"Apa yang mau kau tunjukkan?" tanya pemuda itu lemah.
Bukannya menjawab, Beomgyu justru mengenggam erat tangan kecil Taehyun lantas mulai berjalan ke tepian jalan, melewati semak-semak padat yang basah, kemudian mulai melewati beberapa pohon dengan akar belukar. Mereka bahkan seperti berada dalam bayang-bayang, rajutan peri yang terlihat bagaikan kapas tipis di sekitar. Taehyun terpana menatap bagaimana dedaunan nampak berkilau karena pantulan tipis matahari yang masih malu-malu di peraduan, sedangkan dia menggigil samar karena Beomgyu semakin menuntunya lebih dalam ke hutan.
"Tempat persembunyianku," umumnya.
Taehyun mematung sempurna. Dari posisinya berdiri, ada air terjun tinggi yang puncaknya tertutupi awan-awan magis. Sementara itu, gemericiknya nampak kuat dengan aliran yang Taehyun lihat cukup deras. Beomgyu membantunya melangkahi bebatuan licin, agak hati-hati atau mereka akan tergelincir dan terjerembab bersama. Perlahan, Beomgyu menarik pinggang mungil Taehyun agar lebih rapat dengannya seraya tersenyum tipis.
"Senang?"
Taehyun tersenyum cepat dan mengangguk.
"Aku biasa mandi di sini dengan kawanan lain, tapi sekarang sepertinya sepi. Syukurlah, kita bisa berdua saja," bisiknya dengan suara serak. Taehyun tidak tahu darimana dia merasa sengatan itu, tapi ada dorongan kuat untuk mendekatkan wajah mereka dan... Taehyun langsung bergidik dengan fantasi yang terpatri di kepala seperti gambaran sempurna di kepala. Tiap potongan adegan itu terasa sangat manis sampai ngilu. Taehyun menggeleng. Heh, ini Choi Beomgyu! Bisa-bisanya berpikiran yang tidak-tidak!
"Apakah dingin?" bisik Taehyun, tanpa sadar dia sudah mendekap sekitar leher Beomgyu.
"Yah."
"Oke, lebih baik tidak perlu," urungnya sesaat hendak melepaskan sepatu. Sebelum Taehyun sempat beranjak, Beomgyu sudah menanggalkan kemeja flanelnya, menyisakan celana jins ketat menggantung di pinggangnya. Taehyun bahkan seharusnya tidak terkejut kala melihat otot perut yang kuat, serta dengan jelas beberapa tato yang meliuk dari mulai sisi pinggang sampai tenggelam ke bawah celana Beomgyu. Namun, tetap saja, dia mendapati dirinya menahan napas. Beomgyu mencuci rambutnya perlahan, dengan seksi, tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
HESTIA CLASS | beomtae ✔
ФанфикDi tahun 2040, manusia terbagi menjadi beberapa klan, sesuai dengan transformasi tubuh mereka. Klan terkuat ditempati oleh White Wolf. Klan ini menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan. Beberapa keluarga besar klan White Wolf bahkan pernah menjabat...