BAB 26

565 126 37
                                    

BAB 26

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB 26

Taehyun tidak dapat berpikir. Dia refleks melenguh. Seonghun membuatnya membalikkan tubuh, kemudian menyambar bibirnya, mengunci Taehyun dalam ciuman panjang nan menuntut.

Taehyun tergesa-gesa membalas, meskipun Seonghun berusaha mengatur gerakan ciuman mereka lebih mulus. Berbeda dari dari yang terjadi di kamar—mereka hati-hati dan sebatas ciuman ringan—sekarang Seonghun terus menjaga agar Taehyun terus menuntut ciuman darinya, terburu-buru melesakkan lidahnya agar membelit lidah, mencampur saliva mereka jadi satu. Seonghun tidak berhenti, terus mengulum bibir bawah Taehyun dengan sensual.

"Hen... hentikan." Taehyun tergelak seraya mendorong keras dada Seonghun hingga bibir mereka terlepas satu sama lain. Taeyun menutupi bibirnya yang masih berjejak panas dan bengkak. "Berani sekali kau!"

"Kau suka, kan?" tanyanya, memprovokasi.

"Tidak!"

Seonghun kembali mendekat, membuat Taehyun bergidik dan mundur hati-hati. Tapi satu tangan besar Seonghun sudah menahan pinggang Taehyun agar tidak ke mana-mana. "Mengapa? Takut?"

"Aku tidak takut! Ini hanya lancang! Tidak seharusnya kau menciu—" Taehyun kembali tersentak karena Seonghun sudah mengulum bibirnya lagi. Taehyun melotot, memperhatikan dari jarak teramat dekat alis hitam Seonghun, kelopak mata yang terpejam, serta bulu mata panjang Seonghun. Bahkan dia lihat hidung mancung itu bergesekkan dengan hidungnya. Taehyun kembali merasa bibirnya melepuh, bercampur nikmat.

Taehyun tidak tahu apakah omega yang hamil dapat mengalami heat atau tidak. Tapi, sekarang, sekujur tubuhnya seperti disiram air panas, terus mengejang dan sesuatu di antara pahanya seperti terbakar. Taehyun menahan dada Seonghun yang menghimpitnya. Taehyun sulit berkata-kata, bibirnya terus diserang habis-habisan, sampai lenguhan itu lolos lagi. Lima menit berlalu, Seonghun pun melepaskanya, meninggalkan napas berat hasil ciuman mereka yang intens barusan. Seonghun tersenyum, bernapas berat. "Seperti yang kuduga, kau hanya enggan mengakuinya."

"Aku.. tidak!" Taehyun memalingkan wajahnya. Sepenuhnya memerah. Dia tidak tahu Seonghun bisa selancang ini, bahkan dia tidak tahu dirinya sangat menyambut Seonghun seperti dia tidak punya harga diri. Tapi ciuman itu, nikmat, kan? Taehyun tersentak hebat. Apa-apaan ini, dia sudah jadi mate Beomgyu! Mana boleh bermain api dengan alpha lain?

"Feromonmu..." Kalimat Seonghun menggantung dramtis. Aroma manis bercampur legit terendus di udara, membuat Seonghun menahan napas, namun setelahnya gagal. Dia tergoda. Aroma kuat semanis ini sangat mengundang, apalagi melihat Taehyun tidak berdaya karena gempuran ciuman barusan.

"Menjauh dariku."

"Kau heat?"

Napas Taehyun tercekat. "Tidak! Aku sedang hamil, mana boleh heat." Dan aku tidak bersama Beomgyu, batinnya mengoreksi. "Menjauh dariku atau aku akan berteriak!"

HESTIA CLASS | beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang