BAB 21
"Nih, minum dulu susunya."
Beomgyu langsung bergegas mandi, mengobati lengannya sebentar, dan hilang di balik pintu kamar mandi. Taehyun melirik Pelayan Joo. Entah bagaimana, sosoknya itu bagaikan hantu. Kadang ada di tengah-tengah mereka, ikut berbincang, dan kadang menepi tanpa menyuarakan apa pun. Beomgyu bilang Pelayan Joo memang begitu—agak misterius. Tapi Taehyun tahu, Beomgyu sebenarnya sangat dekat dengan Pelayan Joo. Sedangkan Taehyun, dia masih mencoba untuk berbincang dengan Pelayan Joo, meski sosoknya lebih sering menarik diri.
Mungkin dia juga masih canggung berhadapan dengan Taehyun. Sayang sekali, mereka bertemu di waktu kurang tepat seperti sekarang—Taehyun kabur dari Seonghun dan Beomgyu belum menghadap kedua orang tuanya.
"Mengapa melamun?" Teguran Pelayan Joo menyentakkan Taehyun ke alam sadarnya lagi.
Taehyun menggeleng, tersenyum tipis, dan meneguk susu itu perlahan. Dinyalakan televisi, sedangkan dia melirik kecil Pelayan Joo beberapa saat. Aneh, aku biasanya mudah bicara dengan orang lain. Tayangan Morning News langsung menarik atensi Taehyun seiring dia menaruh gelas dan menyeka bibirnya pelan.
"Saya tidak akan mundur. Putra saya dalam bahaya sekarang. Dia ditawan oleh klan kalian. Apakah kalian tahu? Ini melanggar kesepakatan Antar Klan yang sudah ditandatangani keempat perwakilan klan. Saya tegaskan sekali lagi, saya tidak akan lengah untuk mendapatkan putra saya kembali. Dengar itu!"
"Oh, Appa?" Taehyun mengerjap cepat. "Tunggu sebentar." Ia bergegas meraih remot, kemudian membesarkan volume. Suaran gemericik air terdengar dari kamar mandi, namun suara televisi mampu meredam semua.
"Terakhir kali, kami melacak ponselnya berada di Heva, jelas, dia tidak mengenal siapa pun di sana kecuali bocah berandal itu."
"Taehyun, Nak, kau di sana, kan?" Ibu Taehyun bercucuran air mata. Kamera meng-closeup sosoknya, membuat Taehyun tergelak. "Kami akan segera menemukanmu."
"Dengar, ini masalah serius. Kami bisa memperkarakannya!"
Pelayan Joo ikut bergabung, duduk di sisi Taehyun. "Itu ayahmu? Sungguh? Si Tua Kang itu?" Ia berdecak dalam. "Wah, aku tidak menyangka. Kupikir, orang tuamu bukan dari kalangan atas, tapi serius, ayahmu itu orang penting dan sangat sering dibicarakan di sini."
Taehyun menoleh. "Apa yang sering dibicarakan?"
"Bahwa dia kasar dan arogan. Apakah kau tahu? Waktu ada pertemuan rapat antar klan, dia yang paling sering mengoceh dan bersikap kasar. Dia juga tidak ramah pada siapa pun, cenderung congkak dan gemar membuat keributan." Pelayan Joo mengingatnya dengan wajah masam. "Sebelum bekerja dengan keluarga Beomgyu, aku bekerja dengan sejumlah petinggi klan Wild Tiger, jadi aku turut hadir di pertemuan, dan yah, ayahmu itu yang paling mencolok."
Taehyun tidak tahu harus bereaksi apa. Malu, dan tidak enak hati. Ayahnya sudah terbiasa mendidiknya dengan keras, begitu pun pada kakaknya, Gaeun. Namun, Taehyun tidak menyangka di luar itu, pria tersebut sama kerasnya. "Maafkan, ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
HESTIA CLASS | beomtae ✔
FanficDi tahun 2040, manusia terbagi menjadi beberapa klan, sesuai dengan transformasi tubuh mereka. Klan terkuat ditempati oleh White Wolf. Klan ini menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan. Beberapa keluarga besar klan White Wolf bahkan pernah menjabat...