BAB 35
Semalam, mereka dapat telepon kalau prosedurnya bisa dilaksanakan besok pagi di Etha. Perjalanan dari Southdalle ke Etha cukup menyiksa, jadi Beomgyu pikir, tidak seharusnya mereka berangkat. Mungkin ada pengunduran lagi sampai waktu yang ditetapkan dari pengadilan. Tapi, Taehyun tidak sabar. Dia bilang, dia tidak mau menunda-nunda atau perhatian akan terpecah. Yang seharusnya untuk fokus pada Goreum jadi ke hal ini lagi.
Akhirnya, setelah berdebat cukup sengit, pagi-pagi mereka berangkat. Taehyun menyerahkan Goreum yang masih tidur nyaman di boksnya, sedangkan Beomgyu sudah mengangkut pakaian dan menyiapkan mobil serta bensin yang cukup. "Aku berangkat."
Pelayan Joo mendekap Taehyun. "Hati-hati dan kembali dengan sehat."
Taehyun tersenyum kecil. "Tentu saja. Ini bukan apa-apa." Dia menoleh ke arah Beomgyu yang masih menunjukan raut masam. Mereka berangkat dan menghabiskan waktu sekitar tiga sampai empat jam berkendara. Setibanya di bangunan itu, Beomgyu menghela napas panjang yang gugup. "Kita kembali."
Selama perjalanan, Beomgyu merasa ini setengah mimpi. Etha sudah seperti nama suram yang dikuburnya sejak lama. Sekarang, mereka di sini dan Taehyun bersama dengannya. Untuk menghadapi apa yang harus mereka hadapi sejak lama, namun tertunda.
"Ya."
Mereka berdua masuk dengan akses yang diberi hakim, kemudian cepat mendekati meja resepsionis. Tidak banyak yang berubah dari tempat itu. Everden Insitute selalu berwarna putih, klinis, dan mewah. Dari luar, dia gedung raksaka dengan bingkai-bingkai kaca besar yang membiaskan sinar matahari. Di dalam, dia penuh dengan interior menakjubkan penuh warna putih. Para ilmuwan bermunculan dalam gerombolan yang sibuk dalam diskusi. Beomgyu hampir tidak percaya dia bersama Taehyun, yang adalah anak dari orang penting di Insitute. Ada banyak orang yang berkejar-kejaran demi bisa dapat posisi di sini.
"Sebelah sini."
Setelah diantar sampai lift dan diberikan kartu akses lain, akhirnya mereka masuk. Jujur, lift itu pun sangat menakjubkan. Semuanya mengkilat dan dingin. Beomgyu masih tidak percaya dia berada di sini.
"Beomgyu, kalau nanti ada ayahku, kita berusaha tenang, ya," gumam Taehyun. Hanya ada merka berdua di lift dan mungki memang seharusnya begitu.
"Tentu saja."
Lift membuka di lantai dua puluh satu. Taehyun keluar lebih dulu dan langsung berhadapan dengan meja resepsionis panjang warna putih. Sosok yang berdiri di belakang meja itu tersenyum, menerima kertas dari tangan mereka dan mengantarkan ke satu ruangan berpintu kaca.
Taehyun sudah terbiasa hilir mudik di Insitute waktu kecil, melihat dengan antusias apa saja yang ilmuwan terbaik Etha lakukan di gedung yang disebutnya raksasa itu. Tapi sekarang, rasa mual berkumpul di perut, dan dia tidak dapat berhenti menahan keringat dinginnya.
"Sebelah sini, Anda sudah ditunggu Dokter Myung."
"Terima kasih," sahut Beomgyu. Keduanya masuk setelah disemprot disenfektan, kemudian melangkah masuk ke ruangan steril itu. Satu orang tengah mengobrol dengan rekannya, dan mereka terhenti waktu melihat kedua orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HESTIA CLASS | beomtae ✔
FanficDi tahun 2040, manusia terbagi menjadi beberapa klan, sesuai dengan transformasi tubuh mereka. Klan terkuat ditempati oleh White Wolf. Klan ini menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan. Beberapa keluarga besar klan White Wolf bahkan pernah menjabat...