BAB 7

861 186 28
                                    

BAB 7

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB 7

"Kau menikmatinya?"

"Tidak."

"Kau mau aku berhenti?"

"Tidak."

Taehyun menahan erangan seraya meremas apa pun di sisinya, termasuk permukaan sofa yang empuk. Dia menahan lonjakan untuk merintih, terbawa nikmat tiap kali titik di bawah kulitnya dirangsang sedemikian rupa. Taehyun bersumpah, baru pertama kali dia merasa seintens ini. Engahan napasnya tersendat-sendat.

Beomgyu mengecup kecil leher Taehyun yang sensitif, kemudian tersenyum miring. "Kau mulai menyukainya?" Taehyun hanya balas memejamkan mata seraya mengulum bibir. "Tidak perlu terburu-buru, kita punya waktu sepanjang malam."

"Apa.. apa kau selalu seperti ini?" erang Taehyun sewaktu Beomgyu mulai menggapai kemeja itu hingga tersikap lebih tinggi.

"Tidak. Aku bilang, kau yang pertama."

Beomgyu bahkan tidak ingat kapan terakhir kali dia ingin menyentuh seseorang. Semua sisi primitifnya tertutup rapat, tertinggal di Have setelah keputusan untuk pindah ke Etha. Beomgyu membalikkan tubuh Taehyun. Dilihatnya wajah itu penuh peluh, napasnya tercekat sedangkan sepasang matanya nampak kabur.

"Kau—sialan.." Taehyun akhirnya berhasil menyingkirkan tangan yang baru saja memijat-mijat kulitnya bagaikan dia adalah patung tidak bernyawa. Taehyun perlu segenap usaha agar tidak meledak marah tiap kali matanya bertemu tatap dengan manik gelap Beomgyu.

"Aku tidak pernah memaksa. Kalau kau menikmatinya, kita bisa melanjutkan. Tapi kalau kau tidak suka, aku tidak mungkin memaksa," godanya lembut.

"Oh ya, seperti aku mau saja." Akhirnya, pemuda itu bangkit, menurunkan kemejanya dengan langkah masih setengah sempoyongan. Inilah yang dia benci menjadi omega; bagaimana kau tunduk dengan keinginan naluriah, bagaimana kau jadi dipimpin oleh nafsumu sendiri, untuk dibelai, disentuh, disayang, dimanja dan terus jadi pihak yang menerima banyak perlakuan manis memabukkan. Taehyun tidak mau mengakui bagaimana dia turut senang, tubuhnya meledak dalam euforia kala Beomgyu 'memanjakannya' tapi hubungan mereka bahkan tidak bisa terdefinisikan. Abu-abu? Kelam? Taehyun berjalan menuju dapur, mencuci tangan hingga kucuran air itu mengalihkan perhatiannya.

Beomgyu sudah berada di dekatnya, memandang turun. "Apakah aku yang pertama menyentuhmu?"

"Diam."

"Itu masuk akal. Kau pasti sangat marah karena betapa berbeda kita. Tapi, itu bukan alasan kau untuk membenciku sampai seperti ini. Tenanglah, santai saja," katanya dengan pelan. "Aku tidak akan mengambik keuntungan apa pun dari seorang omega sepertimu."

Taehyun nyaris ingin mencekik Beomgyu di tempat. Matanya naik dengan tatapan mendelik setajam bilah pisau. "Oh ya? Jadi ini bukan aksi kau yang memanfaatkanku? Karena dari yang aku rasakan dan alami, kau menikmatinya, Choi."

HESTIA CLASS | beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang