Di tahun 2040, manusia terbagi menjadi beberapa klan, sesuai dengan transformasi tubuh mereka. Klan terkuat ditempati oleh White Wolf. Klan ini menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan. Beberapa keluarga besar klan White Wolf bahkan pernah menjabat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAB 25
Keluarga Taehyun punya vila di daerah Mytic-Land. Tempat itu cukup privat dengan kolam air panas, air terjun kecil, serta satu bangunan vila luas. Ada juga taman, area bermain, serta lapangan untuk menunggang kuda yang kuda-kudanya dirawat oleh orang kepercayaan ayah Taehyun. Biasanya mereka ke sana kalau liburan Natal atau Tahun Baru. Namun, ayah Taehyun lebih cepat mengajak keluarganya kesana, katanya Taehyun akan diungsikan ke sana selama hamil, dan pembelajaran Taehyun akan dilakukan via online. Tidak hanya itu, Ibu Taehyun pun sengaja cuti panjang demi menemani Taehyun.
Intinya, ini jadi acara "Kumpul Keluarga" karena mereka sempat bersitegang beberapa saat sebelumnya. Ayah Taehyun nampak enggan bersikap lembut, tapi Taehyun sadar, dengan niatnya membawa Taehyun kemari, setidaknya dia cukup khawatir akan kehamilan Taehyun. Apalagi media pun mulai mencari-cari celah agar dapat mengulik berita hot ini.
Seonghun menatap takjun vila itu setelah mereka turun dari mobil. Setelah menoleh dan mendapati Taehyun sibuk menurunkan koper bersama pelayan lain, Seonghun menahannya. "Jangan sampai lelah, ayo masuk saja."
"Hm."
Taehyun dan Seonghun berjalan masuk lebih dulu karena orang tua Taehyun tengah bercakap dengan penjaga vila mereka yang sekaligus merawat kuda-kuda. Taehyun ingat namanya Tuan Goo dan sekarang mereka berbincang akrab, sedangkan Taehyun dan Seonghun menapaki lantai kayu dengan furnitur modern di sana sini. "Anggap saja rumah sendiri. Kamarku di lantai tiga, kau boleh pilih kamar mana saja karena ada banyak kamar di sini."
Seonghun mengangguk. "Trims."
Taehyun berjalan santai, menaruh tasnya dan terduduk di bangku berbantalan empuk. Dia juga mulai menyalakan TV seraya meminta pelayan lain untuk membawakan minum. Perjalanan kemari cukup lama, sehingga dia agak letih. Tidak hanya itu, dia jug sulit tidur beberapa waktu belakangan. Insominia akut lagi, mungkin Taehyun harus berkonsultasi dengan dokter keluarganya.
"Oh ya, bagaimana dengan Beomgyu?" Mumpung para orang dewasa belum bergabung, Taehyun cepat bertanya.
"Ah, sudah aku kabari." Seonghun meneguk minum yang dibawakan dan memandang Taehyun. "Dia mendesakku untuk menjagamu." Bohong.
Taehyun melipat bibirnya seraya mengangguk.
"Dia bilang jangan khawatir, nanti dia akan menemuimu."
Bohong lagi.
Seonghun tersenyum kaku, sedangkan Taehyun memandang layar datar TV. "Oh ya, apakah ini rumah yang kau tempati kalau sedang berlibur?" tanyanya mulai mengalihkan topik. Bahasan Beomgyu cuman bikin Taehyun sendu, dan Seonghun benci itu. "Apakah kau menghabiskan banyak waktu di sini?"
"Sebenarnya hanya hari-hari tertentu saja, tapi yah, kami cukup sering di sini. Seperti kabur dari rutinitas dan menenangkan diri."
