16. Keluarga Kim Beda Cabang

1.8K 356 97
                                    

Di Blok A terdapat dua keluarga Kim, tetapi sebenarnya mereka tak ada ikatan keluarga sama sekali. Rumah dengan nomor A1 memang peluasan cabang dari keluarga Kim di blok C. Tetapi rumah nomor A2 dengan marga keluarga Kim juga, tidak ada sangkut pautnya dengan keluarga Kim di blok C. Tidak ada. Tidak ada sama sekali.

Keluarga Kim di blok A nomor 2 ini masuk kedalam anggota baru, mereka membeli rumah milik Mas Jaehyun dan Mba Hyesun yang dijual setelah pasangan tersebut memilih untuk bercerai.

"Mommy dari mana?" tanya Yerim heran saat melihat Sang Mamah menjingjing plastik hitam. "Bukannya tadi lari di taman komplek?"

"Iya, terus liat ibu-ibu belanja, yaudah deh Mom ikut--"

"HAH?!" Yerim yang sedang memakan sarapan paginya tentu saja langsung memekik. "Mom belanja sayur? Di Mamang gerobak itu?"

"Iya..." jawab Mommy dengan santai. "Mbook, nih belanjaannya."

Semalan Mommy dan Daddy Yerim memang datang. Mereka berencana untuk menjemput dua anaknya, dan akan lebaran di rumah utama. Tetapi sepertinya rencan itu akan gagal. Pasalnya Daddy saja sekarang sudah asik ikut kerja bakti bersama putra sulungnya di masjid.

"Dek, ternyata Si Mark pindah ke sini ya?" tanya Mommy yang ikut bergabung dengan putrinya. "Keluarganya tinggal di blok B? Tadi Mom ketemu sama Mamahnya. Udah lama banget gak ketemu Mba Inna."

Yerim hanya mengangguk saja, rumah utama keluarganya kebetulan berada di kota yang sama dengan keluarga Mama Inna. Mark da Yerim juga satu SMA. Makanya Mommy kenal sama Mark.

"Oh iya, terus Mom kenal sama Mba Boa. Kita pernah satu arisan sama dia. Ternyata tinggal di sini ya?"

Yerim lagi dan lagi hanya mengangguk saja. Hatinya sudah was-was, takut Sang Mommy terkena virus ibu-ibu Graha Permai.

"Iiih, Mom di undang ke grup whatsapp-nya doong--"

"DIUNDANG?!"

"Iya... Tuuuh," Mom dengan bangga memperlihatkan room chat grup bernama, 'Aladin Kembali Bahagia'.

"Eh iya, kalo Si Andin itu anak blok mana?" tanya Mommy, membuat Yerim langsung menoleh kepada Sang Mommy.

"Andin?"

"Iya, ibu-ibu tadi pada cerita Si Andin. Lagi hamil katanya, terus kalo Elsa anak blok mana itu? Emang dia jahat ya? Soalnya tadi ibu-ibu pada gak suka sama dia."

"Mom, mau pulang kapan?"

"Kenapa gitu?"

"Kita lebaran jangan di sini deh," putus Yerim. Ia takut Sang Mamah benar-benar terkena virus berbahaya dari para tetangga yang lain.

"Tapi besok Mommy udah rencan mau ikut masak buat acara idul adha di sini," kata Mommy. "Kayanya kita lebaran di sini aja deh, rame."

Pupus sudah harapan Yerim untuk menjauhkan Sang Mommy dan Papah dari infeksi virus bobrok berbahaya yang hanya ada di Graha Permai.

🏘

"Adek," Yerim masih tetap menatap lurus pada layar komputernya. Ia bahkan tak mendengar suara Sang Mommy yang kini sudah duduk di kasurnya.

"BANG WONU ANYING! TOWER ITU TOWER! ANJI! CHANU BODOH!"

Mommy tentu saja langsung terlonjak kaget. Ia tahu putrinya ini sangat tomboy, tapi ini kali pertama Mommy mendengar kata-kata kasar keluar dari mulut Yerim.

"AAAAAH! BODOH! NOOOOB--AAAAA MOMMY?! MOM SEJAK KAPAN DI SINI?!"

Yerim hampir saja terkena serangan jantung saat memutar kursi gaming-nya dan langsung melihat Sang Mommy duduk di atas tempat tidur.

GPR 48✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang