Maaf ya, Guys.
Aku udah janji buat sering Update
Tapi ternyata ini bulan puasa sibuk banget. Niat update sebelum buka ternyata nggak bisa terpenuhi 😭🏘️
Lapangan tenis meja sudah ramai oleh masyarakat dari dua perumahan. Bahkan beberapa menonton berada lapangan sebelah karena tidak kebagian tempat. Sore ini pusat peradaban Graha Permai Utama dan Dua pindah ke lapangan.
Sungjae siap menjadi pembawa acara, kolaborasi dengan Yoon Jisung, si bujang lapuk Graha Permai Dua. Mereka kompak memakai bandana dengan kok bulu tangkis sebagai hiasan.
Iya, agak nggak nyambung.
"Selamat sore, selamat datang di Turnamen Tenis Mejaaa!" ucap Sungjae semangat. Mikrofon di tangannya tidak berguna karena pita suara mereka jauh lebih luar biasa. "Pekan olahraga yang diadakan setiap minggunya selama bulan puasa."
Bang Jisung mengangguk, tangan kirinya memegang botol Teh Pucuk satu liter, entah fungsinya untuk apa. "Turnamen kali ini bukan lagi melawan tetangga beda blok, kita akan bertarung dengan perumahan sebelah," ucapnya dengan semangat.
"GRADA! GRADA! GRAHA PERMAI DUA!"
"SIAPA KITA?"
"GRAMAAA! GRAPER UTAMAAA!"
"Yo ayo Graper Satu, Graha Permai Utamaaa! KITA YANG PERTAMA!" Haruto sebagai pemimpin kerusuhan sudah siap memprovokasi. "JANGAN MAU KALAH SAMA YANG KEDUA!"
Jangan harap ada ketenangan disaat dua perumahan penuh manusia rusuh ini bersatu. Haechan dan Haruto sudah baku hantam, Park Jisung junior menjadi hasut bersama Lucas, sedangkan Mark tertawa bengek melihat kelakuanku tim ampas. Sialnya Daehwi sedang tidak ikutan merusuh, dia lemes karena nggak sahur.
"Oke, mari kita sambut peserta dari Graha Permai Pertama. Song Yunhyeong dan Haaarutooo!"
"AKU?!"
"Jadi duta sampo lain?" sahut Wonwoo yang masih duduk santai, menikmati kerusuhan anak komplek. "Maju, To! Lo jangan malu-maluin Garama."
Haruto melirik sinis pada Wonwoo. "Orang males gerak nggak boleh komentar!" ucapnya yang kini sudah turun ke lapangan, bergabung dengan Yunhyeong. "MANA RAKETNYA? AYO KITA BANTAI GRAHA PERMAI DUA!"
"Kita abaikan dulu kerusuhan Haruto, sekarang waktunya memanggil atlet perwakilan Graha Permai Dua!" Sungjae mengambil alih kerusuhan di lapangan.
"Mari kita panggil Jaehyun kuadrat, cabang AHN DAN JUUUNG!"
Graha Permai Dua tak mau kalah. Mereka dengan semangat menyanyikan yel-yel dengan genjrengan gitar Chanhyuk. Jooe, Sunhyun dan Sanha sudah siap dengan karton berisikan semangat untuk Haechan dan Dokyeom.
Iya, yang tanding Jung Jaehyun dan Ahn Jaehyun. Tapi, yang disemangain malah dua kuda liar perusuh perumahan.
"Weh, itu Mas Jaehyun pembeletot! Dia tadinya di grup kita!" teriak Rose tidak terima. "TUKER SAMA JUNG JAEHYUN AJA BOLEH?"
"No! No! No!" sela Junhoe cepat. "Jaehyun dua-duanya nggak guna. Yang satu duda jompo, satu lagi suka ngebug, kayak Nexian download aplikasi WhatsApp."
"WAH! NGE-ROASTING LAWAN!" Seungkwan memulai aksinya sebagai perusuh. "HARUTO JUGA MAIN TENIS NGGAK BENER, DIA LEBIH COCOK JADI KAKI MEJANYA!"
Somi tak terima. "BANG JAEHYUN BUKANNYA SMASH BOLA MALAH NYANYI CENAT CENUT!" balasnya meledek Jung Jaehyun. "Mas Jaehyun juga nanti bukanya main malah fokus cari janda."
"Lah, ini jandanya ada di sini." Mas Kiki langsung menunjuk Mba Hyesun yang duduk berjejer dengan ia dan istrinya. "Kiw, Jaehyun semangat. Nanti dapet janda."
KAMU SEDANG MEMBACA
GPR 48✓
FanfictionMereka bukan lawan AKB ataupun JKT Mereka juga bukan sejenis kumpulan anggota legislatif Mereka hanyalah manusia-manusia gila yang cocok jadi wayang OVJ ----- Cerita ini hadir karena serbuan dari manusia-manusia berkedok followers di live IG lambe_h...