"Siapa lagi nih yang belum?" tanya Mas Kiki yang sudah siap dengan pasukannya.
"Jaehyun otw," saut Mba Hyesun menyebutkan mantan suaminya yang sedang di jalan.
"Lah ini Jaehyun, Mba..." saut Dokyeom menunjuk temannya. Jung Jaehyun.
"Lah itu mah bukan Mantan suami gue! Itumah Jaehyun yang ditinggal Yerim," balas Mba Hyesun dan disusul sorakan heboh, kecuali Yerim dan seorang mantan warga blok C yang ikut gabung.
"Yer, cowok ganteng ini. Lo tolak?" goda Junhoe yang paling semangat menggoda tetangganya itu.
"Sudahi mencari yang sempurna," Haechan dengan tidak ada adab merangkul Yerim. "Cukup nikahi anak tunggal kaya raya! HADEH HADEH HADEEEH!"
"Hobah!" saut Lucas sembari memukul-mukul rebana di tangannya.
Dua perumahan elit yang tingkah para penduduknya seperti orang gila lepas ini memang sedang berkumpul di parkiran hotel tempat resepsi Hanbin di adakan. Mereka tidak hanya membawa diri, beberapa perkakas rumah tangga juga mereka bawa.
"Kambingnya mana?" tanya Mas Jaehyun yang baru saja datang.
"Kaga beli, Mas..." jawab Yunhyeong. "Diganti sama mesin cuci."
"Lah bawanya pake apa, tolil?"
"Tuh, kita sewa troli barang..." jawab Hwasa sembari menunjuk mesin cuci, kulkas dan AC di atas troli barang masing-masing.
"Gue mau bawa magic com yaaaa..." pinta Yerim dengan semangat.
"Kipas angin gue!" saut Seungkwan yang sudah memeluk kipas angin.
"Yang dorong troli berat-berat ini siapa anjir?!"
"Yok silahkan jelmaan hulk," kata Eunha yang sedari tadi memegang kamera.
"Eh tapi gue mau mukul rebana anjir!" saut Junhoe. "Gue jadi Ipin!"
"Won, lo dorong mesin cuci..." titah Mas Kiki kepada Wonwoo yang sedari tadi asik duduk di trotoar parkiran.
"Berat, Mas. Ogah!"
Yunhyeong dan Mino langsung bertepuk tangan dengan penuh kekaguman. Hanya Jeon Wonwoo yang berani menolak perintah Song Joongki.
"Udah pada siap nih?" tanya Yoon Jisung, perwakilan manusia tua yang bertugas mengatur kerusuhan. "Ayok gas. gue udah ngomong ke EOnya."
"Yang bawa rebana baris yang bener titah Mas Loco yang bertugas seperti Tok Dalang, sedangkan Yoon Jisung menjadi Abang Saleh.
"Gue Upin!" Jungkook sudah siap dengan rebana di tangan, manusia ini adalah yang paling semangat. "June, sini LO!"
"Gue Ehsan!" saut Chanwoo, "Fizi mana Fizi?"
Mark yang menjadi Fizi sudah tertawa ngakak tidak jelas semejak memegang rebana. Ini manusia butuh semangka untuk menenangkan humornya.
"Mei mei sayang, sini sama Abang..." Lucas dengan kurang ajar merangkul Rose yang menjadi Mei-mei. "Apa kau ipin? Ireeee?"
"Lah, bukannya Mail sama Susanti, ya?" pancing Jungkook tak ada akhlak.
"Oh iya, Susanti sayang... sini sama Abang Mail..." panggil Lucas yang siap merangkul Somi di sisi kirinya. Tetapi belum juga Lucas merangkul Somi, kepalanya sudah terkena serangan rebana oleh Chanwoo.
"Apa sih ini Nusa? Nyasar lo!"
"Dua tiga Bang Bobby ayan..." saut Haechan yang menjadi Jarjit. "AYO CEPETAN JALAN!"
"UTO BAWA APA NIIIIH?" Haruto tiba-tiba saja berlari, remaja itu ingin ikutan iring-iringan. "Aku dorong kulkas ya--"
"Mang Uto, Manse naik ke trolinya ya...."
KAMU SEDANG MEMBACA
GPR 48✓
FanfictionMereka bukan lawan AKB ataupun JKT Mereka juga bukan sejenis kumpulan anggota legislatif Mereka hanyalah manusia-manusia gila yang cocok jadi wayang OVJ ----- Cerita ini hadir karena serbuan dari manusia-manusia berkedok followers di live IG lambe_h...