21. YoPod: Tips Menjadi Kakak yang Baik, ala Sungjae

1.7K 330 97
                                    

"Pakein earphone, lah. Lo, mah, diskriminasi ke adek gue!"

Sungjae dengan santai mengambil earphone nganggur di meja, lalu memakaikan ke plastik besar beroksigen yang diisi benih ikan mujair.

"Bersih, Yo. Plastik luarnya udah gue elap." Sungjae masih tetap tenang menanggapi Yunhyeong yang sudah menghela napas berkali-kali.

Sabar sekali memang Yunhyeong ini, masih bisa meladeni sahabatnya dengan tenang. Coba kalo Bobby yang meladeni, udah masuk plastik itu Si Sungjae.

"Oke, kita mulai," kata Yunhyeong setelah berhasil mengatur emosinya. "Konten terbaru dari Yoyo Guide, YoPod. Yoyo Podcast."

"Huuuuu MANTAAAP! Ayok adek-adek, mana suaranya?" Sungjae dengan semangat menggoyangkan plastik besar tersebut.

"Vertigo itu adek-adek lo, anjir!"

Sungguh malang nasib Song Yunhyeong di episode pertama konten terbarunya.

"Yoyo Podcast, di sini gue akan mengundang teman-teman gue beserta saudaranya. Entah itu kakak, ataupun adik. Dan di episode permulaan ini, kita sudah kedatangan Yook Sungjae dan--" Yunhyeong tiba-tiba saja berhenti, lalu menatap penuh tanda tanya kepada Sungjae. "Adek lo namanya siapa?"

Sungjae merubah posisinya menjadi lebih tegap, mendekatkan diri pada mic di depan. "Hari ini gue cuma ajak, JaeR. Gue gak bisa ajak semua adek gue, karena takutnya apartemen lo berubah jadi waduk."

Helaan napas Yunhyeong terdengar dengan jelas. "Emang adek lo ada berapa?"

"Sejauh ini ada lima jenis adek di rumah,'" jelas Sungjae. "Yang pertama JaeR, terus TuSi, LeTu, TaWal, dan terakhir T-rex."

"Hah? Itu jenis ikan atau nama yang lo kasih?"

"JaeR adalah jenis ikan Mujair, TuSi itu ikan Nila--"

"Kok TuSi?"

"Nila, Ni itu menunjukkan benda yang ada di dekat kita, sedangkan adik-adik gue ada di rumah, jadi jauh. Nah, kalo jauh itu kita panggil itu, Tu." Sungjae menjelaskan dengan sungguh-sungguh, sedangkan Yunhyeong berusaha menahan diri untuk tidak melempar Sungjae dari lantai dua belas. "Terus Si-nya itu dari tangga nada, lebih tinggi satu dari La."

"Oke, yang sekarang dibawa itu JaeR--"

"Belum selesai, Yo," potong Sungjae. "LeTu, TaWal, sama T-rex belum gue jelasin."

Lagi dan lagi Yunhyeong menghela napasnya. "Oke, silahkan."

Senyuman antusias terbit di wajah Sungjae. "LeTu itu ikan Lele, Le dua kali, dua-nya pake bahasa Inggris."

Yunhyeong sudah terlalu malas mendengar penjelasan absurd Sungjae, ia lebih memilih untuk menikmati americano-nya.

"Terus kalo TaWal itu ikan Bawal. Ta, huruf hijaiyah setelah Ba." Kreatif sekali memang Yook Sungjae ini. "Dan terakhir T-rex, kucing kesayangan gue yang hafal undang-undang 1945, dari pembukaan, isi, aturan peralihan dan tambahan."

"Besok Si T-rex lo calonin jadi DPR, dah!" saut Yunhyeong yang memilih untuk ikut dalam kegilaan Sungjae.

"Kurang dana, anjir. Kalo massa, sih, udah dapet banyak. Rencananya dia mau cari sponsor buat cetak baliho sama kaos partai dulu."

🏘

"Lo ngapain bawa ikan, siiiih?" Yunhyeong sudah tak bisa menahan rasa kesalnya, balon plastik besar berisi adik-adik Sungjae itu bocor, dan sekarang bath-up miliknya terpaksa berubah fungsi menjadi empang dadakan.

"Dih, salah lo nyuruh gue dateng ke sini sama sodara!" sewot Sungjae. "Gue liatin chat kita waktu itu ke subscribers lo, nih." Sungjae dengan semangat membuka ponselnya, lalu memperlihatkan obrolan ia bersama Yunhyeong tempo hari.

GPR 48✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang