43. Pesta Bujang

821 205 39
                                    

"Wah Alig, alig, aliiig!" Haruto menatap kagum lapangan olahraga yang sudah berubah menjadi bazar. Ada banyak stand berisi berbagai jenis makanan dan minuman. "Sponsornya gede banget ini. Mantep juga pesta pelepasan bujang Jung Hoseok ini."

"Heh! Daripada lo berkeliaran kagak jelas, mending ambil chiller di warung ibu," perintah Rose yang sedang menyiapkan stand makanan manis bersama Yerim dan Somi.

Haruto jelas merengut malas. "Dih, dikata aku gatot kaca! Masa bawa chiller sendiri," sewot Haruto yang kini beralih menuju depan panggung, siap mengganggu Bobby dan Taeyong. "Bang, malem ini ada dangdut nggak?"

"Kagak," sahut Taeyong yang asik merapikan pot air mancur, "konsep malem ini reggae."

Bobby dan Haruto kompak bertukar pandang saat mendengar perkataan Taeyong yang bisanya masuk ke dalam golongan manusia sedikit normal. "Temen abang kenapa?"

"Depresi gagal kawin," balas Bobby santai. "Biarin aja, yang penting tetep dipantau, agak ngeri numbalin diri jadi mermaid."

Tak ada lagi balasan dari Haruto. Remaja itu memilih kabur ke area lapangan lainnya. Meninggalkan Taeyong yang katanya gila karena gagal nikah dan Bobby yang emang udah gila dari setelan pabriknya.

"To, To, To! Ikut sama si Chanu ngambil chiller sono!"

Ini permasalahan kulkas berkaca transparan di warung ibu belum juga selesai. Rose terus mencari mangsa untuk tumbal memindahkan chiller minuman. "Teh buset, berat itu kulkas. Dikira blok A ke lapangan deket."

"Pake mobil pick up punya keluarga Jeon--"

"Shiaaap!" potong Haruto cepat. Kalo naik bak mobil pickup sih Haruto semangat. "KAK CHANUUU! AYO KITA AMBIL KULKAS WARUNG! PAKE MOBIL BAPAK MERTUAMUUU!"

Mark yang sedang asik duduk-duduk bersama Chanwoo seketika bertanya, "Udah baikan sama Somi?"

"Sama Mark ambil mobilnya, nih!" sahut Chanwoo berkata sama Haruto. Ia tak menganggap pertanyaan Mark. "Gue ke warung duluan, mau beresin kulkasnya."

Dahyun yang sedang asik menata kue basah jelas langsung berdecih. "Gede banget gengsi sohib gue," sinisnya, "orang tuh rasa sabar yang digedein."

🏘️

Selepas salat isya, hampir seluruh warga dua perumahan berkumpul di lapangan. Mereka akan mengadakan pesta besar-besaran. Semua masyarakat antusias merayakan haris kemenangan ini.

Ralat. Nggak semua antusias. Bang Jisung a.ka. Yoon Jisung, dia lagi ngedumel sendiri soalnya ditinggal ngebujang sendiri.

"Bang, pilihan lo dua," ucap Haechan yang dengan minim akhlaknya merangkul Yoon Jisung. "Gabung sama Mas Key yang kagak minat nikah, atau langsung loncat ke level lebih tinggi alias berubah jadi duda."

Lucas yang asik menikmati barbeque ala Yunhyeong dengan santai menoyor kepala Haechan. "Gimana bisa Bang Jisung jadi duda, dia cari mempelai wanita aja masih gagal."

"Heh! Lo pada jangan gitu," sahut Dokyeom yang sedari tadi menguping tingkah Haechan dan Lucas. "Disumpahin jadi bujang lapuk sama Bang Jisung mampus lo pada."

Lucas dengan santai mengedikan bahunya. "Gue, sih, punya pacar," balasnya dengan angkuh, "nggak tau kalo tetangga sebelah," lelaki itu melirik Haechan yang sejauh ini masih solo karir.

"Lo mending sama gue Chan," sahut Bang Jisung kurang ajar. "Kita ke Jerman, hidup bahagia di sana."

Dengan cepat Haechan menjauh dari jangkauan Bang Jisung. "Anjir, gue maunya jadi simpenan Sugar Mommy, bukan Sugar Daddy."

GPR 48✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang